Bagikan:

Kebijakan Impor Pangan Dinilai Penuh Risiko

NASIONAL

Kamis, 04 Jul 2013 23:17 WIB

Author

Bambang Hari

Kebijakan Impor Pangan Dinilai Penuh Risiko

pangan, kenaikkan harga BBM, puasa

KBR68H, Jakarta - Kebijakan Pemerintah untuk mengimpor bahan pangan dinilai bakal menyulitkan negara di masa depan.

Manager Advokasi dan Kampanye Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan, sebagai negara agraris, kebijakan impor pangan menjadi permasalahan besar. Seharusnya pemerintah memiliki kebijakan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Bukan bergantung pada impor dari negara lain.

"Suistainability-nya kan menjadi pertanyaan besar itu. Apakah ketersediaan pangan kita sepenuhnya akan digantungkan ke pasar? Itu menjadi pertanyaan besar. Karena, kalau hanya negara aman atau tersedia, tanpa peduli asalnya dari mana, risikonya sangat besar sekali. Hari ini kita masih mungkin bilang aman. Karena kita dapat barang. Kalau besok atau lusa terjadi kegagalan produksi di negaranya, bagaimana?" ujarnya saat dihubungi KBR68H.

Sebelumnya, Menterian Pertanian Suswono mengklaim persediaan pangan jelang Ramadan hingga akhir tahun surplus. Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam memenuhi kebutuhan pangan. Meski begitu, stok pangan itu sebagian besar masih diimpor dari negara lain.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending