Bagikan:

Inilah Pidato Lengkap SBY soal Aksi Anarkis FPI

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Senin, 22 Jul 2013 08:30 WIB

Author

Doddy Rosadi

Inilah Pidato Lengkap SBY soal Aksi Anarkis FPI

aksi anarkis, FPI, kendal, pidato SBY

KBR68H, Jakarta – Aksi kekerasan yang dilakukan ormas FPI di Kendal membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara. Dalam pidatonya kemarin, SBY menegaskan, aksi yang dilakukan FPI tersebut harus diselesaikan secara hukum. Selain, SBY juga kembali menyampaikan, tidak boleh ada elemen mana pun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri kecuali penegak hukum. Inilah pidato lengkap Presiden SBY soal aksi anarkis yang dilakukan FPI di Kendal

Saudara2,

Pada kesempatan yang baik ini saya ingin memberikan penjelasan, kepada saudara semua, dengan harapan bisa diteruskan kepada saudara2 kami rakyat Indonesia. Yang ingin saya sampaikan adalah yang menjadi bahan perbincangan media sosial pada hari2 terakhir ini yang saya ikuti dengan seksama, yaitu berkaitan dengan kejadian di Jateng, benturan antara elemen FPI dengan masyarakat.

Segera setelah saya mendengar kejadian itu serta mendapatkan laporan dari Kapolri dan Menkopolhukam sebenarnya kita sudah bertindak. Bahkan ketika melaporkan kepada saya atas kejadian itu pihak kepolisian juga telah melakukan langkah2 yang diharapkan. Saya menilai apa yang dilakukan kepolisian itu tepat, dan alhamdulilah bentrokan itu tidak berkembang lebih luas lagi. Dan saya juga menginstruksikan kepada polri dan penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti itu. Hukum harus ditegakkan, dicegah konflik atau benturan horisontal dan dicegah elemen dari manapun juga dan FPI melakukan tindakan kekerasan apalagi pengrusakan.

Saudara, bulan ini adalah bulan ramadhan, semua pihak harus hormati bulan suci ini. Bagi saudadar kita yang tidak jalankan ibadah puasa, tentu harus hormati yang puasa. Bagi yang berpuasa marilah beribadah dengan baik sambil memohon ridha allah swt. Justru kita harus mencegah diri sendiri melakukan aksi pengrusakan dan main hakim sendiri.

Saudara2, saya harus sampaikan sekali lagi, di negeri tercita ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen manapun, yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum. Singkatnya tidak boleh main hakim sendiri, apalagi aksi2 kekerasan dan tindakan kekerasan itu mengatasnamakan agama. Kalau yang diatasnamakan agama Islam tentu bertentangan dengan ajaran Islam. Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik dengan maik hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan2 pengursakan. Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan islam justru memalukan agama islam mencederai agama islam. Saya harus katakan itu saudara2.

Saya senang cepat di lokalisasi, dan jangan sampai terjadi lagi hal2 seperti ini. Hormatilah bulan puasa, latihlah menahan diri. Saya kira banyak cara menahan amar maruf nahi munkar dan itu diajarkan islam. Saya minta pihak kepolisian untuk terus menjaga ketentraman bulan suci ramadhan ini. Marilah kita hormati bulan suci ini untuk mencegah keoranaran dan kersusuhan dan aksi2 anarkis yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Posisi negara sangat jelas, posisi saya sangat jelas, tidak memberikan toleransi yang melakukan aksi2 perngrusakan main hakim sendiri dan melanggar aturan yang berlaku di negeri ini. Saya megnajak selruuh rakyat indonesia untuk patuh kepada hukum, saling menghormati di antara kita terlebih sekali lagi di bulan suci ramadhan ini. Itulah yang saya ingin saya sampaikan. Saya harapkan masyarakat tetap tenang dan masyarakat tentap menahan diri, dan penegak hukum jalankan tugas dengan profesional. Tegas dan tidak membiarkan tindakan apapun terjadi di negeri kita. Gunakan cara2 yang baik dan sepersuasif mungkin dan tegakkanlah hukum itu dengan tegas.

Demikian penjelasan saya.

Trimakasih
Wassalamualaikum

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending