KBR68H, Jakarta- Peternak sapi dan kerbau di Indonesia terancam rugi hingga Rp 1,8 triliun jika pemerintah akan kembali mengimpor daging sapi dalam waktu dekat. Perhitungan itu diperoleh dari angka 2 jutaan lebih sapi dan kerbau yang menjadi kontribusi peternak dalam setahun.
Sekjen Perhimpunan Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf mengatakan, kerugian itu karena para peternak sudah terlanjur membeli sapi dengan harga tinggi untuk digemukkan, sebelum disembelih.(Baca: Penambahan Kuota Impor Daging Sapi Tidak Menjamin Harga Akan Turun)
"Misalnya katakanlah gini, beli harga pada saat sapi itu 32-33 ribu, misalnya. Kemudian dia harus menjual di harga 35 ribu per kilogram. Berarti, itu gini, bandingkan dengan pada saat menjadi dagingnya itu harus Rp 90 ribu, itu dia akan untung. Tapi, kemudian dengan harga 76 ribu, dia akan turun menjadi harga 29, atau katakanlah 30 ribu, jadi akan ada loss gain yang terjadi . Nah, itu kalau dihitung dari 2 juta kontribusi ekor yang diberikan kepada konsumen, maka akan loss sekitar Rp1,8 triliun, ujar Rochadi kepada KBR68H, Rabu (17/7).
Sekjen Perhimpunan Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf meminta, Pemerintah lebih serius dalam melakukan perencanaan sejak mulai pembibitan, pembiayaan dengan bunga rendah, hingga pemotongan di RPH. Karena, kata dia, hal itu tidak pernah disentuh oleh pemerintah. Kebijakan yang digulirkan saat ini dinilai hanya sesaat dan tidak bersifat jangka panjang. (Baca: Impor Daging Jelang Puasa, Pengusaha: Terlambat!)
Sebelumnya, Pemerintah akan kembali mengimpor daging sapi siap potong setelah sebelumnya menambah impor 3 ribu ton melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Impor daging sapi kali ini tanpa dibatasi kuota, namun disesuaikan dengan permintaan pasar, demi menstabilkan harga daging menjadi 75 ribu perkilogram. Impor ini diharapkan akan masuk ke Indonesia sebelum akhir bulan ini.
Sementara itu, harga daging sapi masih tinggi saat hari pertama pendistribusian daging impor oleh pemerintah. Harga di pasar tradisional masih berkisar Rp100-120 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Kabid Perdagangan Kota Bogor Mangait Sinaga mengatakan, daging sapi impor didistribusikan ke pasar tradisional sebagai strategi untuk menekan harga daging sapi lokal. Namun ia belum bisa memastikan apakah strategi ini akan berhasil. Hal itu baru diketahui jelang lebaran nanti.
“Melihat tren grafiknya, idealnya harga sapi saat lebaran Rp150 ribu. Kalau turun dari harga itu, berarti strategi pemerintah bagus. Jika tetap naik, kinerja pemerintah tidak ada,” kata Sinaga.
Sebelumnya berdasarkan pantauan KBR68H di sejumlah pasar di Kota Bogor, harga daging di tiga pasar sedikit berbeda. Di Pasar Bogor, harga daging Rp100 ribu per kilogram. Di Pasar Jambu Dua Bogor, harga daging Rp120 ribu per kilogram dan di Pasar Anyar Bogor, Rp110 ribu per kilogram.
Editor: Nanda Hidayat
Impor Daging, Peternak Merugi Rp1,8 Trilliun
KBR68H, Jakarta- Peternak sapi dan kerbau di Indonesia terancam rugi hingga Rp 1,8 triliun jika pemerintah akan kembali mengimpor daging sapi dalam waktu dekat.

NASIONAL
Rabu, 17 Jul 2013 21:33 WIB


Impor Daging, Peternak Merugi, Rp1, 8 Trilliun, portalkbr.com
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai