Impor Cabai dan Bawang Dilakukan Juli Hingga Desember

KBR68H, Jakarta - Pemerintah membuka keran impor bawang merah dan cabai untuk periode semester kedua yakni Juli hingga Desember.

Wakil Menteri perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bawang merah yang akan diimpor sebanyak 16.781 ton dan cabai 9.715 ton. Langkah ini untuk menurunkan harga kedua komoditas yang terus merangkak naik akibat mundurnya musim panen karena cuaca sehingga pasokan berkurang.

“Sesuai rekomendasi yang diterima dan izin yang dikeluarkan. Sesuai dengan arahan Pak Menko bahwa akan kita atur dengan memastikan pada saat panen, pemasukan itu akan kita hentikan. Jadi ini hanya untuk menambah pasokan yang kurang,“ ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi.

Lima komoditas yang mendapat perhatian pemerintah saat ini adalah cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam serta daging sapi. Pemerintah mengakui kenaikan harga komoditas tersebut sudah tidak wajar lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, petani menilai instruksi pemerintah yang meminta pengusaha untuk segera mengimpor bawang dan cabai pada bulan ini, tak menyelesaikan masalah yang dirasakan petani.

Ketua Bidang Kajian Strategis Serikat Petani Indonesia Ahmad Yacub mengatakan pemerintah hanya mengkhawatirkan anjloknya harga tanpa memikirkan seringnya petani mengalami gagal panen. Menurut dia seharusnya pemerintah lebih fokus menyiapkan teknologi untuk mengatasi gagal panen. Dengan begitu stok nasional bisa terjaga.

"Pendekatannya pendekatan harga terus, tidak ada pendekatan ke petani. Misalnya petaninya bagaimana untungnya. Pendekatannya di ujung, tidak pernah ditanyai, benihnya bagus tidak, tanahnya bagaimana luasnya, milik siapa? Artinya kalau di ujung pemerintah gampang kalau cabai kurang tinggal impor dari Cina," kata Yakub kepada KBR68H

Pemerintah meminta pengusaha yang telah memiliki surat izin impor cabai, untuk segera mengimpor. Menteri Pertanian Siswono mengatakan hal itu dilakukan agar harga cabai di tingkat petani tak anjlok jelang musim panen. Menurutnya impor itu harus dilakukan bulan ini.

Editor: Antonius Eko