Bagikan:

Demokrat akan Ikat Kontrak Pemenang Konvensi Capres

KBR68H, Jakarta - Partai Demokrat mewajibkan pemenang konvensi calon presiden yang berasal dari nonpartai untuk menjadi anggota partai tersebut. Itu merupakan ikatan kontrak Demokrat dengan pemenang konvensi dari luar.

NASIONAL

Minggu, 28 Jul 2013 15:46 WIB

Demokrat akan Ikat Kontrak Pemenang Konvensi Capres

Demokrat, Konvensi, Capres, Pemilu 2014

KBR68H, Jakarta - Partai Demokrat mewajibkan pemenang konvensi calon presiden yang berasal dari nonpartai untuk menjadi anggota partai tersebut. Itu merupakan ikatan kontrak Demokrat dengan pemenang konvensi dari luar.

Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga mengatakan, kebijakan ini juga diambil untuk menepis anggapan bahwa konvensi Demokrat hanya akal-akalan untuk mendulang popularitas di tengah publik.

Partai Demokrat akan secara serius menyokong pemenang konvensi itu menjadi Presiden pada pemilu tahun depan.

“Maka banyak tokoh yang tidak saya sebut namanya, merasa konvensi ini menjadi jebakan. Padahal konvensi adalah sebuah wahana yang semi terbuka dan bersifat inklusif. Artinya tokoh-tokoh potensial bila layak dibuka kemungkinan ikut konvensi. Oleh karenanya logis kontrak pengikatan sebagai anggota Demokrat baru dilakukan setelah konvensi," ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga, Minggu (28/7).

Sejumlah tokoh dipastikan ikut konvensi atau pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat. Diantaranya ada dua menteri yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan,  serta bekas Ketua Mahkamah Konsititusi Mahfud MD.

Nama lain yang masuk adalah bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie yang merupakan keluarga dari Susilo Bambang Yudhoyono. Pengumuman peserta konvensi akan diumumkan Agustus mendatang, sedangkan masa konvensi digelar September. 

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending