Bagikan:

Calon Kapolri Budi Gunawan: Rekening Gendut Telah Selesai

Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Budi Gunawan mengklaim tidak ada laporan mencurigakan dalam laporan kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

NASIONAL

Jumat, 26 Jul 2013 14:25 WIB

Calon Kapolri Budi Gunawan: Rekening Gendut Telah Selesai

Budi Gunawan, Rekening Gendut

KBR68H, Jakarta – Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Budi Gunawan mengklaim tidak ada laporan mencurigakan dalam laporan kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dugaan tersebut sebelumnya muncul menyusul temuan janggal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta dugaan kepemilikan rekening gendut terhadap jenderal bintang tiga itu.

Budi Gunawan mengatakan, dugaan kepemilikan rekening gendut itu sudah kelar sejak tiga tahun lalu. Meski begitu, Kepala Lembaga pendidikan Polri itu enggan menyampaikan jumlah kekayaannya saat ini.

“Silahkan dikonfirmasi ke KPK. Masalah rekening gendut perlu saya luruskan, terkait Laporan Harta Kekayaan dari PPATK sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim tahun 2010 dan hasilnya sudah dikirim ke PPATK. Jadi, masalahnya telah selesai, artinya, wajar dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap pria berpangkat irjen ini di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (26/7).

PPATK memiliki temuan janggal dan dugaan kepemilikan rekening gendut pada beberapa calon Kapolri pengganti Timur Pradopo, beberapa tahun silam. Mereka antara lain Budi Gunawan dan Badrudin Haiti.

Pada 2010 lalu, calon kapolri Budi Gunawan dikabarkan memiliki rekening hingga Rp 95 miliar. Padahal, ia hanya melaporkan memiliki harta Rp 4,6 miliar lebih pada 2008.

Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar berharap, calon Kapolri memiliki karir yang bersih, dan bebas dari dugaan kepemilikan rekening gendut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending