Bagikan:

BUMN Masih Kaji Beli Peternakan Sapi di Australia

-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) masih mengkaji lokasi pembelian lahan peternakan sapi Indonesia di Australia.

NASIONAL

Jumat, 05 Jul 2013 11:32 WIB

BUMN Masih Kaji Beli Peternakan Sapi di Australia

sapi, BUMN, RNI, australia

KBR68H, Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) masih mengkaji lokasi pembelian lahan peternakan sapi Indonesia di Australia. Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro mengatakan, pertengahan bulan ini pihaknya akan membahas persiapan investasi tersebut dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Kata dia, ada dua pilihan di negara bagian Australia yaitu Perth atau Darwin.

"Kita berharap nanti tanggal 20 pada saat kami menyerahkan proposal ke Dahlan Iskan Meneg BUMN terkait persiapan untuk berinvestasi di Australia mana titik negara bagian yang memungkinkan kita berinvestasi dan partner mana yang bisa kita ajak join. Apakah kita akan menggunakan partner dari sana atau full dari RNI sendiri, itu masih dalam kajian yang serius. Belum lagi kita memperhatikan aspek legal dari negara tersebut, jangan sampai kita sudah investasi, sapi betina produktif yang kita kembangkan tidak bisa dibawa ke Indonesia, itu kan juga masalah," terang Ismed dalam perbincangan Sarapan Pagi KBR68H.

Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro menambahkan, para pengusaha juga berharap pemerintah dapat membenahi kebijakan dalam negeri terkait pemberian kuota impor  daging sapi sehingga hasil investasi tersebut tidak terhalang kepentingan birokrasi.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menunjuk BUMN RNI  untuk membeli lahan yang akan digunakan sebagai peternakan sapi Indonesia di Australia. Proyek ini bernilai sekitar Rp 300 miliar. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging sapi di Indonesia.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending