KBR68H, Jakarta - Cadangan devisa terus terpuruk hingga angka Rp 970 triliun.
Padahal pada bulan lalu Indonesia memiliki cadangan devisa lebih dari Rp 1.000 triliun. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan, penurunan tersebut karena banyak investor asing yang mencabut modal usahanya dari Indonesia. Sepanjang Juni 2013 kata dia, investor asing yang melepas kepemilikan di surat berharga negara dan pasar modal mencapai Rp 40,1 triliun. Penyebabnya adalah perkiraan penghentian pelonggaran moneter. Namun, ia meyakini kondisi itu akan lebih baik menyusul penaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita telah menyaksikan bahwa di Indonesia harga BBM telah dinaikkan. Dengan demikian, itu akan membuat APBN kita menjadi kuat dan juga kita meyakini bahwa transaksi berjalan kita yang defisit nantinya ditahun 2013 ini akan lebih kuat. Secara struktural, kita akan memiliki ekonomi yang lebih kuat dan ke depan kita akan mengalami kondisi yang lebih baik," katanya kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jumat (5/7).
Gubernur BI, Agus Martowardojo menambahkan, struktur ekonomi yang kuat dapat berdampak pada munculnya investor baru di Indonesia. Dengan demikian, cadangan devisa bisa kembali meningkat. Ia pun optimistis, besaran cadangan devisa saat ini aman. Alasannya, nilai tersebut berada di atas saat krisis keuangan dunia pada 2005 dan 2008.
Editor: Pebriansyah Ariefana
