KBR68H, Jakarta - PT. Pembangunan Perumahan (PP) menyatakan, belum ada pembagian kerja antara lima perusahan pelat merah bidang konstruksi (BUMN) yang dilibatkan dalam proyek Kawasan Strategis Infrastruktur dan Jembatan Selat Sunda (JSS).
Menurut Sekretaris PT. PP, Betty Auriani, langkah yang akan dilakukan perusahaannya diantaranya siapkan tenaga ahli jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Ia mengaku perusahaanya juga belum menyiapkan anggaran untuk membangun jembatan tersebut.
“Ya Adhi Karya, Waskita, Wijaya Karya, Hutama Karya dan PT. PP kan itu yang besar-besarnya. Nah PP kan sudah memiliki pengalaman dalam memiliki pembangunan jembatan. Jadi ya persiapannya ya menyediakan tenaga ahli jembatan untuk pelaksanaan pembangunannya. Ini belum begitu detail , baru wacana,” ujar Betty saat dihubungi KBR68H di Jakarta, Rabu (17/7).
Proyek Jembatan Selat Sunda merupakan proyek lama yang sempat mandek selama belasan tahun. Pemerintah beralasan, proyek jembatan sepanjang 29 kilometer ini terhambat pengerjaan studi kelayakan. Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah belum memutuskan ihwal perusahaan yang akan mengerjakan studi kelayakan. Kata dia, keputusan itu akan dibuat pekan ini.
Sebelumnya, lima perusahaan BUMN ditunjuk untuk membangun jembatan Selat Sunda. Lima perusahaan itu adalah Waskita Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya, Hutama Karya dan PT. Pembangunan Perumahan (PP).
Editor: Suryawijayanti
Belum Ada Pembagian Kerja Proyek Jembatan Selat Sunda
PT. Pembangunan Perumahan (PP) menyatakan, belum ada pembagian kerja antara lima perusahan pelat merah bidang konstruksi (BUMN) yang dilibatkan dalam proyek Kawasan Strategis Infrastruktur dan Jembatan Selat Sunda (JSS).

NASIONAL
Rabu, 17 Jul 2013 12:09 WIB

jembatan selat sunda, BUMN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai