KBR, Jakarta - Kementerian Keuangan menyebut 51,2 persen realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) langsung dinikmati masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebagian besar APBN Per Mei 2023 tersebut dimanfaatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Belanja yang tadi telah dibelanjakan dari Rp714 triliun ini langsung dinikmati oleh masyarakat. Jadi dalam hal ini 51,2 persen atau lebih dari separuh belanja pemerintah pusat itu sebetulnya adalah belanja yang langsung dinikmati oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (26/6/2023).
Sri Mulyani menambahkan, realisasi anggaran APBN berfokus kepada kebutuhan masyarakat, terutama bagi kalangan warga miskin. Diantaranya; realisasi bantuan sosial mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN).
Sri Mulyani menyebut bantuan lain yang langsung diterima masyarakat melalui realisasi belanja non Kementerian/Lembaga berupa subsidi listrik, subsidi bahan bakar minyak (BBM), subsidi gas LPG 3 kilogram, hingga kartu prakerja.
Baca juga:
- DPR dan KPPOD Mengkritik Pengelolaan Anggaran Negara
- Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 128,5 Triliun di Maret 2023
Sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat hingga 31 Mei 2023 mencapai Rp 714,6 triliun atau setara dengan 31,8 persen dari target APBN 2023. Dengan demikian, nilai belanja pemerintah pusat yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sebesar Rp 366,2 triliun.
Editor: Resky Novianto