Bagikan:

FOMO Sapiens: Status Pandemi Dicabut dan Merayakan Pride Month

"Bagaimana kesiapan Indonesia memasuki masa endemi? Sementara itu, bagaimana perayaan momen Pride Month tahun ini?"

NASIONAL

Jumat, 23 Jun 2023 19:15 WIB

Status pandemi dicabut, Indonesia masuk masa endemi

Ilustrasi: highlight berita sepekan. (FOTO : KBR)

KBR, Jakarta – Indonesia resmi masuk masa endemi pasca pemerintah mencabut status pandemi per Rabu (21/06) lalu. Salah satu alasan pencabutan status pandemi Covid-19 ialah masyarakat dianggap telah memiliki antibodi covid-19 dan jumlah kasus Covid-19 per hari pun sudah rendah.

Merujuk data Satgas Covid-19 per Jumat (23/6) ada penambahan 1.907 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.074.825 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020. Data tersebut juga bisa diakses publik melalui situs covid19.go.id. Lantas, bagaimana kesiapan Indonesia masuk masa endemi? Bagaimana dengan program vaksinasi yang masih berjalan?

Selain itu, bulan Juni merupakan bulan untuk memperingati Pride Month, momen perayaan keragaman identitas gender dan seksualitas dan didedikasikan untuk melawan stigma sosial yang kerap dihadapi oleh komunitas LGBT. FOMO Sapiens akan membahasnya bareng Musisi sekaligus Aktivis Queer, Kai Mata.

1. Status Pandemi Dicabut

Survey Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022 juga menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Antibodi itu berasal dari vaksinasi Covid-19 dan infeksi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjamin bahwa pemerintah tetap memberikan bantuan atau subsidi kepada pasien Covid-19 lewat BPJS Kesehatan. Meski sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah tidak lagi menanggung biaya penanganan pasien Covid-19 kala status pandemi berganti menjadi endemi,

Baca juga: 

2. Merayakan Pride Month

Momen Pride Month dirayakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai kebebasan berekspresi dan hak-hak asasi kelompok LGBT. Di tengah ramainya perayaan Pride Month di sejumlah negara, tekanan bagi kebebasan berekspresi dan diskriminasi terhadap LGBT di Indonesia masih ada.

Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tahun 2022 menunjukkan masyarakat Indonesia belum toleran. Data SMRC tersebut menyatakan latar belakang orang yang paling tidak ditoleransi adalah komunis, ISIS, LGBT, dan ateis. Masyarakat menyatakan keberatan khususnya, jika ada orang yang berlatar belakang LGBT sebanyak 77 persen.

Baca juga:

Dengarkan bahasan selengkapnya di FOMO Sapiens pekan ini bersama Ian Hugen dan Aika. Akan ada juga ancaman terhadap masuknya Pegasus, alat sadap produksi perusahaan intelijen asal Israel, NSO Group Technologies.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending