Tito Karnavian: Senioritas itu Penting, Tapi Lebih Penting Interpersonal Skill
"Hubungan kami sangat baik, dengan senior-senior," kata Tito Karnavian.

Kepala BNPT Tito Karnavian menegaskan bisa menjalin hubungan baik dengan para senior jika dipilih sebagai Kapolri yang baru. (Foto: www.bnpt.go.id)
KBR, Jakarta - Calon tunggal Kapolri Tito Karnavian mengklaim mampu menjalin hubungan baik dengan para seniornya di Kepolisian.
Tito mengatakan, senior menjadi salah satu pihak yang bakal bersinggungan selama masa tugasnya nanti, sehingga dia akan menjaga hubungan baiknya itu.
Meski begitu, dia menjamin hubungan baik itu tidak akan dibarengi dengan niat ingin menyenangkan semua pihak.
"Hubungan kami sangat baik, dengan senior-senior. Di Polda Metro juga sama. Kami bisa bekerja sama dengan baik, karena prinsipnya saya kira, masalah senioritas itu penting, tapi yang paling utama adalah interpersonal skill, yakni membangun hubungan dengan semua pihak, tapi bukan berarti menyenangkan semua pihak. Tidak. Kita tetap prinsipnya obyektif," kata Tito di komplek Parlemen, Kamis (16/06/16).
Tito mengatakan, hubungan baik dengan para senior itu sudah dia rasakan sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Papua.
Saat menjalani jabatan itu, Tito mengklaim mampu bekerja sama dengan senior lulusan Akademi Kepolisian lulusan 1983 sampai 1986, padahal dia merupakan junior angkatan 1987.
Bahkan, kata Tito, saat menjadi Kapolda Metro Jaya, wakilnya yaitu Nandang Jumantra merupakan seniornya dari angkatan 1983.
Nantinya, apabila terpilih menjadi Kapolri, Tito berjanji akan menjaga hubungan baiknya dengan para senior. Meski begitu, dia juga menyatakan akan selalu obyektif dalam rekanan itu.
Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri. Tito saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Penunjukkan ini menyusul berakhirnya masa jabatan Kapolri Badrodin Haiti yang akan rampung Juli mendatang karena pensiun.
Namun, penunjukkan Tito yang tergolong junior di Kepolisian, dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan dan konflik internal. Kapolri saat ini, Badrodin Haiti merupakan angkatan Akademi Kepolisian (AKPOL) 1982. Sementara calon penggantinya, Tito Karnavian merupakan angkatan AKPOL 1987. Karirnya bakal melewati para senior dari angkatan 1983-1986.
Meski begitu banyak pihak menilai penunjukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri merupakan langkah tepat untuk mereformasi tubuh Polri. Apalagi, Tito dianggap lebih bersih dibanding calon lain yang kontroversial seperti Budi Gunawan maupun Budi Waseso.
Tito Karnavian juga dianggap memiliki banyak prestasi, terutama dalam perburuan terhadap para terduga teroris maupun buronan lain.
Editor: Agus Luqman
Tito mengatakan, senior menjadi salah satu pihak yang bakal bersinggungan selama masa tugasnya nanti, sehingga dia akan menjaga hubungan baiknya itu.
Meski begitu, dia menjamin hubungan baik itu tidak akan dibarengi dengan niat ingin menyenangkan semua pihak.
"Hubungan kami sangat baik, dengan senior-senior. Di Polda Metro juga sama. Kami bisa bekerja sama dengan baik, karena prinsipnya saya kira, masalah senioritas itu penting, tapi yang paling utama adalah interpersonal skill, yakni membangun hubungan dengan semua pihak, tapi bukan berarti menyenangkan semua pihak. Tidak. Kita tetap prinsipnya obyektif," kata Tito di komplek Parlemen, Kamis (16/06/16).
Tito mengatakan, hubungan baik dengan para senior itu sudah dia rasakan sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Papua.
Saat menjalani jabatan itu, Tito mengklaim mampu bekerja sama dengan senior lulusan Akademi Kepolisian lulusan 1983 sampai 1986, padahal dia merupakan junior angkatan 1987.
Bahkan, kata Tito, saat menjadi Kapolda Metro Jaya, wakilnya yaitu Nandang Jumantra merupakan seniornya dari angkatan 1983.
Nantinya, apabila terpilih menjadi Kapolri, Tito berjanji akan menjaga hubungan baiknya dengan para senior. Meski begitu, dia juga menyatakan akan selalu obyektif dalam rekanan itu.
Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri. Tito saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Penunjukkan ini menyusul berakhirnya masa jabatan Kapolri Badrodin Haiti yang akan rampung Juli mendatang karena pensiun.
Namun, penunjukkan Tito yang tergolong junior di Kepolisian, dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan dan konflik internal. Kapolri saat ini, Badrodin Haiti merupakan angkatan Akademi Kepolisian (AKPOL) 1982. Sementara calon penggantinya, Tito Karnavian merupakan angkatan AKPOL 1987. Karirnya bakal melewati para senior dari angkatan 1983-1986.
Meski begitu banyak pihak menilai penunjukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri merupakan langkah tepat untuk mereformasi tubuh Polri. Apalagi, Tito dianggap lebih bersih dibanding calon lain yang kontroversial seperti Budi Gunawan maupun Budi Waseso.
Tito Karnavian juga dianggap memiliki banyak prestasi, terutama dalam perburuan terhadap para terduga teroris maupun buronan lain.
Editor: Agus Luqman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai