Bagikan:

Pasca Bentrok, Warga Eks 3 Mei Negoisasi Dengan Pangdam Jaya

Warga meminta ganti rugi yang layak dari TNI, jika ingin menggusur rumah mereka.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 05 Jun 2016 15:10 WIB

Author

Eli Kamilah

Pasca Bentrok, Warga Eks 3 Mei Negoisasi Dengan Pangdam Jaya

Ilustrasi pengosongan rumah TNI. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Warga Komplek Eks 3 Mei, Jakarta Timur sedang bernegoisasi dengan Pangdam Jaya Teddy Lhaksmana terkait rencana penggusuran rumah yang mereka tinggali lebih dari 50 tahun. Warga meminta ganti rugi yang layak dari TNI, jika ingin menggusur rumah mereka. Namun, mereka tak menyebutkan rinci berapa besaran ganti rugi rumah warga.

Warga Kompleks Eks 3 Mei, Ary Setiyani mengatakan, warga sudah berkali-kali meminta penjelasan soal status tanah mereka, termasuk kepada Badan Pertanahan Nasional BPN. Jawabannya, tanah itu tidak bertuan. Dari ratusan warga, baru beberapa saja yang sudah punya sertifikat, seperti Masjid dan sekolah. Itupun, kata Ary dipaksa dikosongkan TNI.

"Kalau mau digusur ganti rugilah yang layak. Karena kita sama-sama berjuang. Kami ke BPN berapa kali, mempertanyakan tanah ini milik siapa, tanah ini tidak bertuan, status quo, TNI berapa kali ingin membuat surat tidak bisa, karena masih ada kita,"kata Ary kepada KBR, Minggu (5/6/2016).

Ary menambahkan selama ini warga kesal dengan tingkah personel TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta yang menggunakan masjid menjadi posko mereka. Padahal itu tempat ibadah. Apalagi, saat diminta bantuan melerai tawuran antar warga semalam, TNI bergeming. Akibatnya, fasilitas seperti tenda TNI dihancurkan warga.

"TNI itu didatangi warga, terus mereka lari. Baru setelah itu, Warga menggusur tenda, tempat tidur. Karena mau puasa, masa TNI disitu poskonya," tambahnya.

Pascabentrok warga dengan TNI, banyak TNI yang datang ke kompleks. "Pasca pengrusakan barang-barang TNI, datang pangdam didampingi PM, terus banyak tuh tentara," kata Ary. 

Bentrokan kembali terjadi saat ada pemuda yang tidak suka dengan pendirian posko TNI, akhirnya terjadi dorong-dorongan antarwarga. Warga bahkan memblokade jalan masuk kompleks. Saat itu, kata Ary ada puluhan truk TNI yang diturunkan.

Pasukan mundur setelah Ary meminta bantuan Komnas HAM. "Saya langsung telepon komnas HAM, kontras. Dari pihak Komnas HAM Pak Hafid, bilang kita sudah telepon panglima, nanti pasukan ditarik, dan bener Alhamdulillah,"ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara pangdam dan warga masih berlangsung. Akibat bentrokan sejumlah warga mengalami luka-luka.

Editor: Sasmito

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending