KBR, Jakarta- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memangkas biaya dinas luar negeri dalam rangka efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016. Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, Polri melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 1,56 triliun.
"Jadi untuk kunjungan luar negeri, kebijakan pimpinan Polri, tidak perlu dilaksanakan kecuali untuk kondisi yang sangat perlu. Dan itu juga berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang memiliki manfaat besar untuk Polri. Jadi dinas luar negeri diefisienkan," kata Boy di Mabes Polri, Senin (20/06/16).
Selain itu, Boy menjelaskan, ada juga pemangkasan anggaran untuk belanja modal. Seperti perlengkapan pengamanan, alat transportasi polisi, serta kelengkapan untuk penyidikan dan penyelidikan.
"Belanja modal yang banyak dipangkas. Kalau belanja pegawai tidak mungkin," kata Boy.
Boy mengaku, pengurangan anggaran mempengaruhi kondisi di internal Polri. Dalam penyesuaikan anggaran yang dipangkas, Polri melakukan penataan ulang sistem keuangan yang ada.
"Untuk kepentingan bangsa ini, jadi pada prinsipnya kami siap untuk melakukan efisiensi. Jadi tidak ada masalah," kata Boy.
Boy menjelaskan, Kapolri Badrodin Haiti telah memberi arahanan kepada bawahannya untuk fokus meningkatkan kinerja di satuan kerja masing-masing. Mau tidak mau, Polri menyesuaikan anggaran yang ada dengan pengeluaran.
Anggaran untuk Polri tahun ini sebesar Rp 73,002 triliun dan dipangkas untuk efisiensi sebesar Rp 1,56 triliun. Pada APBN Perubahan 2016, Polri mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 8,939 triliun.
Editor: Rony Sitanggang