KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak menampik adanya potensi longsor susulan. Sebab, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) potensi hujan masih tinggi sampai beberapa hari ke depan. Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hal ini menghambat proses pencarian.
"Proses pencarian kami kedepankan safety first. Seperti kemarin hujan lebat, pencarian kami stop. Hari ini pun info BMKG potensi hujan masih lebat. Bisa saja ada longsor susulan,"ujar dia, Senin (20/6/2016).
Proses pencarian akan dilakukan hingga Jumat (24/6/2016) mendatang. Namun pencarian mungkin diperpanjang jika ada permintaan dari pihak keluarga.
Data terakhir BNPB pagi ini mencatat 19 orang masih dinyatakan hilang. Korban jiwa mencapai 43 orang dan 14 orang luka-luka. Sabtu lalu, hujan deras menyebabkan banjir dan longsor di 16 titik di Jawa Tengah.
BNPB menyayangkan terjadinya bencana yang memakan puluhan korban ini. Menurut Sutopo, pemerintah daerah kurang tanggap merespon peringatan yang dikirimkan BNPT. Dia mengatakan, dua hari sebelum kejadian, BNPB telah memperingatkan soal tingginya curah hujan di hari itu.
"Kami pernah juga kirimkan peta daerah yang berpotensi tinggi bencana. Ini yang jadi pertanyaan apakah peta ini lantas sampai ke masyarakat?"
Kata Sutopo, Indonesia belum siap menghadapi bencana. Pasalnya, pengetahuan soal bencana yang dimiliki masyarakat belum menjadi sikap.
"Pengetahuan soal bencana masyarakat kita dibanding dulu sudah bertambah. Tapi ini belun menjadi sikap. Mereka tahu rumah mereka di daerah potensi tinggi longsor. Tapi belum ada persiapan."
Sabtu lalu, hujan deras mengakibatkan banjir dan longsor di 3 kabupaten di Jawa Tengah. Enam Belas daerah yang terkena dampaknya adalah Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
Baca juga: Korban Banjir dan Longsor Jateng Masih Bertambah
Editor: Malika