Bagikan:

APBNP 2016, DPR Minta Pertumbuhan Ekonomi Realistis

"Setelah APBNP disetujui, saya khawatir masih jauh dari realistis. Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, saya rasa over optimistic."

BERITA | NASIONAL

Senin, 06 Jun 2016 16:17 WIB

Author

Dian Kurniati

APBNP 2016, DPR Minta Pertumbuhan Ekonomi  Realistis

Ilustrasi (sumber: Antara)

KBR, Jakarta- Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah realistis soal pertumbuhan ekonomi yang tahun ini ditargetkan 5,3 persen. Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Achmad Hafisz Tohir mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi terus melemah dan berdampak besar pada sektor industri dalam negeri.

Kata dia, nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen itu terlalu tinggi dan perlu direvisi.

"Pertumbuhan ekonomi kan turun, sehingga industri-industri pun turun. Kalau kita ketahui, wajib pajak kita itu kan skala penyetor pajak terbesar kan dipegang 1 persen saja dari seluruh WP kita. Nah 1 persen ini yang mengalami penurunan pertumbuhan," kata Hafisz di kantornya, Senin (06/06/16). 

Hafisz melanjutkan, "sesuai target pemerintah kan 5,4 sampai 5,3. Tapi kan tidak terjadi. Jangan dianggap remeh, kalau terjadi setengah persen saja selisihnya, ada Rp 220 triliun. Artinya, duit kita hilang sia-sia di situ."

Hafisz mengatakan, sektor industri memberikan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi. Sehingga, kata dia, pelemahan pada sektor itu seperti yang terjadi saat ini, akan memberikan pukulan pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah. Selain itu, Hafisz juga meragukan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty memberikan dampak besar pada target pertumbuhan ekonomi. Apalagi, kata dia, proses pembahasan Rancangan Undang-undang Tax Amesty masih memerlukan waktu lama. Dia juga meragukan capaian Rp 165 dari kebijakan tax amnesty itu.

Anggota Komisi dari Fraksi Partai Golkar Sarmuji juga menyatakan hal serupa. Sarmuji berujar, pemerintah terlalu optimistis mematok target pertumbuhan ekonomi 5,3 triliun. 

"Setelah APBNP disetujui, saya khawatir masih jauh dari realistis. Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, saya rasa over optimistic. Dengan komponen-komponen itu, 5,3 persen ini menurut saya kehilangan dasar. Kami ingin dijelaskan kira-kira, instrumen apa yang bisa dipakai?" kata dia.

Hari ini, DPR menggelar rapat kerja (raker) tentang RAPBNP 2016 bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin. Pada raker itu, Bambang, Sofyan, Agus, dan Suryamin menjelaskan tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Namun, setelah mendengar komentar DPR, raker diskors hingga besok untuk mendengar jawaban pemerintah atas komentar DPR itu.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending