Bagikan:

Tren Kekerasan Anak Meningkat, Masyarakat Jangan Takut Melapor

Tahun 2014 tercatat lebih dari 5.000 laporan pengaduan kekerasan terhadap anak.

BERITA | NASIONAL

Selasa, 23 Jun 2015 19:33 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Foto: Antara

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Foto: Antara

KBR, Jakarta – Laporan pengaduan kekerasan anak di Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menungkat setiap tahun semenjak tahun 2011 hingga 2014. Tahun 2011 tercatat sekitar 2.000 pengaduan, sedangkan di tahun 2014 tercatat lebih dari 5.000 laporan. Berkaca pada data ini, Ketua KPAI, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan hal tersebut bisa jadi karena masyarakat sudah semakin menyadari pentingnya melapor terkait tindak kekerasan terhadap anak.

“Kalau sekarang memang banyak kasusnya kekerasan pada anak meningkat secara tajam. Peningkatan itu bisa dibaca dari jumlah kasus kekerasan yang terjadi atau kesadaran masyarakat untuk melapor itu tinggi atau bisa dua-duanya. Kasusnya meningkat, kesadaran masyarakat juga meningkat,” jelas Asruron di Gedung KPAI, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Ia memberi contoh pemberitaan kekerasan seksual pada anak dalam kasus Jakarta International School beberapa waktu lalu. Menurut dia, kasus tersebut menunjukkan adanya kesadaran orang tua untuk melapor kekerasan seksual yang terjadi pada anaknya. Dimana, kata dia selama ini masyarakat masih cenderung tertutup, jika anaknya menjadi korban eksploitasi kekerasan seksual lantaran dianggap sebagai aib.

“Padahal alih-alih itu untuk menolong anak itu, justru kemudian berdampak buruk bagi masa depan anak. Kemudian bisa jadi trauma yang berkepanjangan atau bahkan kalau anak tersebut menjadi korban sodomi dan sebagainya, kemudian tidak diterapi baik bisa berpotensi menjadi pelaku karena faktor dendam atau trauma,” jelas Asruron

Sebagai informasi, sepanjang Januari hingga Maret 2015, KPAI mencatat terdapat 44 pengaduan kasus anak sebagai korban kekerasan seksual baik itu pemerkosaan, pencabulan ataupun sodomi.

Editor: Malika

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending