Bagikan:

Presiden Tunjuk Sutiyoso jadi KaBIN, Megawati diam, Luhut: Hak Presiden

Sutiyoso dinilai memiliki kemampuan intelijen dan pengalaman intelijen saat masih bergabung di Kopassus.

BERITA | NASIONAL

Kamis, 11 Jun 2015 14:54 WIB

Presiden Tunjuk Sutiyoso jadi KaBIN, Megawati diam, Luhut: Hak Presiden

Luhut Panjaitan. Foto: Yudha Satriawan KBR

KBR-Solo, Penunjukkan Sutiyoso oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN menuai pro dan kontra. Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarno Putri usai menghadiri pernikahan putra sulung Presiden Jokowi di Solo, Kamis siang (11/6/2015),  lebih memilih diam dan langsung menuju mobil ketika ditanya para jurnalis seputar pemilihan kepala BIN. Didampingi walikota Solo, Hadi Rudyatmo, Megawati langsung berjalan menuju mobil.

Sementara itu, Kepala staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan, saat ditemui di sela-sela pernikahan putra sulung Presiden Jokowi di Solo, mengatakan Sutiyoso memiliki kemampuan intelijen dan pengalaman intelijen saat masih bergabung di Kopassus.

“Mengenai kepala BIN saya kira sama saja dengan pemilihan Panglima TNI. Saya kenal Jenderal Sutiyoso, kami lama di Kopassus. Saya kira dia akan melaksanakan tugas itu dengan baik, sudah diputuskan itu hak prerogatif Presiden. Saya melihat tidak ada masalah. TNI adalah organisasi yang sangat profesional dan mapan, tentu saja Presiden punya pertimbangan-pertimbangan sendiri,” kata Luhut.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mengajukan nama Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Sutiyoso, purnawirawan jenderal bintang tiga di TNI pernah menjabat Pangdam Jaya saat terjadi peristiwa konflik PDI antara pendukung PDI Soerjadi dengan PDI Megawati yang berujung kerusuhan berdarah dengan sebutan kuda tuli, kerusuhan 27 Juli. Sutiyoso juga pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta dan kini memimpin partai politik PKPI.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending