Bagikan:

Penghapusan PpnBM Matikan Daya Saing Produk Lokal

Penghapusan pajak barang mewah yang dilakukan pemerintah akan berdampak negatif bagi pengembangan produk dalam negeri.

NASIONAL

Sabtu, 13 Jun 2015 21:19 WIB

Author

Yudi Rachman

Direktur Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Enny Sri Hartati. Foto: Antara

Direktur Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Enny Sri Hartati. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Penghapusan pajak barang mewah yang dilakukan pemerintah akan berdampak negatif bagi pengembangan produk dalam negeri. Menurut Direktur Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Enny Sri Hartati, penghapusan aturan pajak barang mewah terhadap beberapa produk impor ini akan menyebabkan munculnya serbuan produk impor yang dapat mengancam produk dalam negeri. Kebijakan ini dinilai merugikan ekonomi Indonesia.

"Dengan PPnBM yang dikurangi ini justru akan semakin penetrasi barang-barang impor masuk di tengah high cost ekonomi yang dihadapi industri dalam negeri, tekanan impornya malah semakin besar. Ini yang saya tidak tahu persis apakah kebijakan itu juga diperhitungan dengan simulasi katakanlah berapa pengurangan neraca jasa kalau itu tujuannya untuk menekan orang belanja ke luar negeri dengan malah justru tekanan barang-barang impor yang masuk," jelas Direktur Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Enny Sri Hartati kepada KBR, Sabtu (13/6).

Enny Sri Hartati menambahkan, penghapusan PpnBM barang mewah itu juga dinilai tidak akan meningkatkan daya beli masyarakat. Karena kata dia, tidak semua masyarakat mampu membeli barang yang masuk kategori barang mewah. Sehingga kebijakan tersebut tidak akan berdampak positif bagi penguatan ekonomi masyarakat.  

Pemerintah segera memberlakukan kebijakan baru di bidang perpajakan, yakni pembebasan Kebijakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Selain kendaraan bermotor, barang-barang yang tidak lagi menjadi obyek PPnBM adalah peralatan elektronik, alat olahraga, alat musik dan tas mewah. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending