Bagikan:

Pansel: Kapolri Setuju Tak Ungkit Masa Lalu Pimpinan KPK Terpilih

Panitia Seleksi (Pansel) calon Pimpinan KPK menyatakan kepolisian setuju jika kesalahan atau dosa kecil masa lalu Pimpinan KPK terpilih nantinya tidak akan diungkit.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 10 Jun 2015 18:31 WIB

Pansel KPK. (Ais/KBR)

Pansel KPK. (Ais/KBR)

KBR, Jakarta – Panitia Seleksi (Pansel) calon Pimpinan KPK menyatakan Kepolisian setuju jika kesalahan atau dosa kecil masa lalu Pimpinan KPK terpilih nantinya tidak akan diungkit. Juru Bicara Pansel KPK, Betti Alisjabana mengatakan, kesepakatan ini didapat setelah pihaknya bertemu Kapolri Badrodin Haiti pada Senin lalu.

"Kami juga mengangkat masalah itu dengan pimpinan polri. Intinya, apa yang bisa dilakukan sehingga pimpinan KPK (2015-2019) bisa melakukan tugasnya dengan efektif tanpa diganggu dengan kesalahan kecil masa lalu yang diungkit-ungkit," kata Betti saat ditanya KBR di Gedung Sekretariat Negara, Rabu (10/5/2015).

Betti yakin tidak ada calon yang tidak memiliki kesalahan meski kecil. Sehingga untuk mengurangi kemungkinan kriminalisasi, Pansel akan memilih calon Pimpinan KPK dengan kesalahan yang paling minim.

“Pada saat itu pak Kapolri sepakat kesalahan kecil di masa lalu tidak akan diungkit-ungkit setidaknya selama menjabat sebagai Pimpinan KPK,” tambahnya.

Betti menambahkan, untuk mengetahui jejak kesalahan calon pimpinan KPK pihaknya sudah bekerja sama dengan Polri, PPATIK, BIN, dan sejumlah kelompok masyarakat sipil sepeti ICW, PSHK, dan FITRA.

Ini dilakukan untuk menghindari terpilihnya calon yang memiliki kasus hukum/pidana. Betty yakin dalam melaksanakan tugasnya nanti Pimpinan KPK jilid 4 (2015-2019) akan menghadapi berbagai tekanan dan gesekan berbagai pihak.

Sehingga butuh pemimpin yang sudah “selesai” dengan masalah dirinya sendiri dan bisa fokus mengurus negara.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending