Bagikan:

Organisasi Muda NU Gelar Doa Bersama Untuk Angeline

Di Banyuwangi Jawa Timur, Ratusan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) setempat menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil untuk Angeline.

NASIONAL

Sabtu, 13 Jun 2015 19:10 WIB

Ilustrasi Aksi anak-anak do'a bagi Angeline. Foto KBR: Musyafa

Ilustrasi Aksi anak-anak do'a bagi Angeline. Foto KBR: Musyafa

KBR, Banyuwangi - Tewasnya Angeline anak berusia 8 tahun asal Denpasar Bali pada Selasa (9/6/2015) lalu, terus menuai simpati dari sejumlah kalangan. Di Banyuwangi, Jawa Timur, Ratusan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) setempat menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil untuk Angeline.

Ketua Pengurus Cabang IPNU Banyuwangi, Mohammad Zakaria Ishaq mengatakan, doa bersama ini dilakukan sebagai wujud keprihatinan terhadap kejadian yang memilukan tersebut.

Kata Zakaria, kejadian tewasnya Angeline ini merupakan peringatan kepada orang tua, agar tidak begitu mudah untuk memberikan hak asuh anak kepada orang lain.

“Tentunya tidak hanya kesalahan dari keluarga saja, tapi juga dari lingkungan Angeline. Sangat menyesalkan, kami juga berharap kepada KPAI supaya lebih mengadvokasi hal- hal yang terjadi seperti ini supaya tidak ada terulang Angeline- Angeline yang lain,” kata Mohammad Zakaria Ishaq (13/6/2015).

Zakaria menambahkan, IPNU Banyuwangi mendesak kepada aparat kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak untuk menuntaskan kasus ini dan mencari dalang utama pembunuhan Angeline. Sebab jika kejadian ini tidak diusut tuntas, maka tidak akan memberikan efek jera bagi pelaku.

Angeline adalah anak kedua Hamidah dan Rosidiq. Hamidah berasal dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.

Hamidah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Misyah dan Senimo. Hamidah sudah meninggalkan Banyuwangi untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Bali sejak berusia 15 tahun. Kemiskinan yang membelit keluarga Misyah membuat Hamidah hanya bisa sekolah hingga kelas 3 SD dan bekerja di usia belia. 

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali menemukan bocah perempuan asal Bali, Angeline, 8 tahun yang hilang sejak Mei 2015. Angeline ditemukan dalam keadaan tewas dan dikubur di pekarangan rumah ibu angkatnya.

Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia sempat mencurigai pelaku hilangnya bocah kelas III sekolah dasar itu justru keluarganya sendiri. Hingga akhirnya polisi menemukan Angeline tewas dengan luka di kepala dan dililit sebuah kain.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending