KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan akan segera mengesahkan hari santri menjadi hari besar nasional. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) PBNU di Masjid Istiqlal.
Menurut Jokowi selama ini sudah banyak pihak yang mengajukan permohonan penetapan Hari Santri Nasional. Namun tanggal yang diminta dari sejumlah pihak berbeda-beda.
“Kalau nanti saya sudah bisik-bisik langsung ke Pak Menteri Agama, saya bilang prosesnya diselesaikan agar hari santri itu bisa segera ditetapkan. Kalau saya hanya nunggu. (Kalau) sudah diproses lewat musyawarah, semuanya sudah setuju, sudah oke, masuk ke meja saya, saya tinggal Bismillah saya tanda tangani,” kata Jokowi saat meresmikan acara Istighotsah Menyambut Ramadhan 1436 H dan pembukaan Munas Alim Ulama NU di Masjid Istiqlal, Minggu (14/6/2015).
Sebelumnya Ketua Umum PBNU Said Aqil meminta Presiden Jokowi untuk menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Permohonan itu ia sampaikan sebelum Jokowi berpidato.
Menurut Said tanggal 22 Oktober merupakan tonggak sejarah lahirnya peristiwa perlawanan terhadap penjajah setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Yang menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme pada 10 November 1945. Saat itu, kata Said, para santri melawan pasukan NICA dan berhasil melumpuhkan Komandan Mallaby yang memimpinnya.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Jokowi: Hari Santri Akan Jadi Hari Besar Nasional
Menurut Jokowi selama ini sudah banyak pihak yang mengajukan permohonan penetapan Hari Santri Nasional. Namun tanggal yang diminta dari sejumlah pihak berbeda-beda.

Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai