Bagikan:

Hindari Penipuan, Bank Indonesia Minta Masyarakat Tukarkan Uang di Bank

Bank Indonesia (BI) minta masyarakat untuk menukarkan uang di tempat-tempat penukaran yang resmi.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 28 Jun 2015 21:02 WIB

Author

Yudi Rachman

Peredaran Uang Palsu. Foto: Antara

Peredaran Uang Palsu. Foto: Antara

KBR,Jakarta - Bank Indonesia (BI) minta masyarakat untuk menukarkan uang di tempat-tempat penukaran yang resmi. Seperti bank, dan lokasi lain yang bekerjasama dengan Bank Indonesia. Juru Bicara BI Peter Jacobs mengatakan, Ini untuk menghindari praktik penipuan. Selain itu, menukarkan uang di tempat resmi juga untuk menghindari peredaran uang palsu.

"Kalau penukaran di pinggir jalan yang tidak resmi, kami tidak menyarankan karena tidak ada yang menjamin itu uangnya asli atau tidak, tidak ada yang menjamin itu jumlahnya benar atau tidak. Kami terus terang tidak menyarankan, karena kalau ada jasa-jasa penukaran itu dan banyak orang yang menukarkan di tempat itu justru menyuburkan praktek penukaran yang riskan resikonya kepada penipuan atau uang yang tidak asli dan sebagainya," jelas Juru bicara Bank Indonesia Peter Jacobs kepada KBR, Minggu (28/6).

Juru Bicara Bank Indonesia Peter Jacobs mengimbau, masyarakat berhenti menukarkan uang di tempat tidak resmi, agar usaha jasa penukaran uang tidak resmi berhenti. Sehingga praktik penukaran uang tidak resmi akan hilang dengan sendirinya. Jelang lebaran, jasa penukaran uang di pinggir jalan mulai ramai.

Jasa penukaran uang pecahan lima ribu rupiah, hingga 20 ribu bermunculan di pinggir jalan.Mereka menerapkan harga 10% dari uang yang ditukarkan atau dari Rp 100 ribu rupiah yang ditukarkan dengan pecahan mata uang Rp 10 ribu. Konsumen hanya mendapatkan sembilan lembar uang pecahan Rp 10 ribu. 

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending