Bagikan:

Hasto: Yasonna dan Puan Lebih Baik Ketimbang Menteri Bidang Ekonomi

Hasto mengklaim para menteri dari partainya dinilai lebih baik dari kinerja menteri-menteri ekonomi yang banyak disorot saat ini.

BERITA | NASIONAL

Senin, 22 Jun 2015 09:32 WIB

Author

Eli Kamilah

Hasto: Yasonna dan Puan Lebih Baik Ketimbang Menteri Bidang Ekonomi

Hasto tegaskan Presiden Jokowi berhati-hati susun kabinet. ANTARA FOTO

KBR, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristianto berharap perombakan kabinet atau reshuffle dan reposisi jabatan tidak mengabaikan kriteria-kriteria objektif, semisal kinerja para menteri.

Hasto mengklaim para menteri dari partainya dinilai lebih baik dari kinerja menteri-menteri ekonomi yang banyak disorot saat ini. Ia mencontohkan Menteri Yasonna Laoly dan Puan Maharani yang dianggap mampu membuat terobosan.

"Dari apa yang dilakukan Yasonna Laoly, sebenarnya sangat baik, beliau mengambil langkah terobosan. Begitu pun Puan Maharani. Dari survey Kompas misalnya, jauh lebih baik dari menteri ekonomi. Jangan sampai reshuffle dan reposisi dilakukan dengan mengenyampingkan kriteria objektif," kata Hasto kepada KBR, Senin (22/6/2015).

Menurut Hasto, kinerja pemerintahan yang mendesak untuk dievaluasi adalah kinerja bidang ekonomi.

Sebelumnya, Data hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) pada 26 Mei hingga 3 Juni 2015 mengeluarkan penilaian atas agenda reshuffle Presiden Joko Widodo.

Survei tersebut memperlihatkan lima menteri yang layak diganti. Di antaranya, Menteri Pembangunan Bidang Manusia, Menteri Bidang Politik Hukum dan HAM, serta menteri-menteri bidang ekonomi.

Hasilnya, presentase usulan reshuffle tertinggi ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Puan Maharani yakni sebesar 59,6 persen. Puan tidak disukai karena tidak ada terobosan dan kebijakan selama dia jadi Menteri.



Editor: Quinawaty Pasaribu
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending