Bagikan:

Ditjen Pajak Bantah Penerapan Tax Amnesty Sebagai Langkah Praktis

Ditjen Pajak bantah wacana penerapan pengampunan pajak (tax amnesty) langkah praktis pemerintah menggenjot penerimaan pajak.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 05 Jun 2015 13:18 WIB

Ilustrasi membayar pajak. (Foto: Antara)

Ilustrasi membayar pajak. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Ditjen Pajak membantah anggapan wacana penerapan pengampunan pajak (tax amnesty) diambil sebagai langkah praktis pemerintah menggenjot penerimaan pajak. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Mekar Satria Utama mengatakan tax amnesty bukan satu-satunya jalan. Saat ini juga ada program tahun pembinaan wajib pajak. Ujarnya ,tax amnesty memang menambah pemasukan negara dalam jangka pendek, namun masuknya wajib pajak baru tersebut dengan membawa kekayaannya, akan memperluas basis perpajakan di masa yang akan datang.

 “Problemnya adalah tax amnesty yang ditawarkan kita saat ini termasuk menawarkan untuk penghapusan sanksi pidana lainnya. Ini ditawarkan karena kekhawatiran bahwa kalau berdasarkan penghapusan atas pidana perpajakannya program tax amnesty ini tidak akan berjalan baik," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Mekar Satria Utama dalam diskusi di Jakarta.

Satria menambahkan, saat ini Ditjen Pajak sedang membangun jaringan database terkait transaksi wajib pajak orang Indonesia di luar negeri. Ditjen Pajak memang kesulitan dalam mendapatkan data itu. Namun dengan akan berlakunya kebijakan mengenai Automatic Exchange of Information atau pertukaran informasi perpajakan secara otomatis antar negara diharapkan data itu makin mudah diperoleh. Jika semua pihak setuju, barulah tax amnesty diterapkan.

Hingga akhir triwulan I tahun 2015, realisasi penerimaan negara dari pajak baru mencapai Rp. 198,226 triliun. Ini berarti baru 15,32 persen dari target sebesar Rp. 1.294 triliun. Padahal pajak adalah sumber utama penerimaan negara. 

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending