KBR, Jakarta - Sekitar 120an difabel mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Juru bicara Panitia Nasional SBMPTN, Bambang Hermanto mengatakan, para difabel tersebut ditemani fasilitator saat mengerjakan soal ujian.
"Pertama teknisnya, sekarang ini kan mesin cetak braille, barangkali di percetakan perguruan tinggi tidak mudah," kata Bambang Hermanto ketika dihubungi KBR, (9/6).
Namun, ia mengakui tidak adanya teks soal huruf braille bagi penyandang tunanetra. Salah satunya disebabkan teknis pencetakan naskah.
"Membaca braille juga sekarang banyak tuna netra yang tidak terlalu cepat, apalagi menggambarkan beberapa soal, seperti matematika agak susah juga," tambahnya.
Bambang Hermanto menambahkan, ujian seleksi masuk PTN tahun ini berjalan lancar. Meski begitu, ia mencatat temuan kekurangan soal ujian seperti di Banten, Jawa Barat.
Kemarin sekitar 700 ribu peserta mengikuti SBMPTN di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat 4,5 persen dibanding tahun lalu. Ratusan peserta tersebut memperebutkan sekitar 100 ribu bangku kuliah di perguruan tinggi negeri.
Editor: Quinawaty Pasaribu
1200 Difabel Ikut Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Juru bicara Panitia Nasional SBMPTN, Bambang Hermanto mengatakan, para difabel tersebut ditemani fasilitator saat mengerjakan soal ujian.

Ilustrasi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai