KBR, Jakarta – Jurnalis Time dan CNN Yenni Kwok sudah melaporkan cuitan dari aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet kepada Twitter. Yenni merasa perlu melaporkan karena cuitan Ratna Sarumpaet di akun @RatnaSpaet menyertakan foto dia dan anaknya.
Di akunnya, Yenni menulis “Sudah lapor. Tapi makin banyak yang lapor semakin baik.”
Pelaporan yang dilakukan Yenni ini sejalan dengan cuitan dia sebelumnya yang menulis: “But stealing a FB photo of me & my kid and stating where I lived before is beyond bullying, @RatnaSpaet. Delete it or I will make a report.”
Tidak hanya Yenni yang melaporkan twit tersebut kepada Twitter, tapi sejumlah akun lainnya juga melaporkan hal serupa,
Setelah menelusuri lagi akun Twitter milik Ratna Sarumpaet, twit yang dilaporkan tersebut sudah tidak ada lagi. Begini bunyi twitnya: “#YenniWok 1998 d (Ratna menyebut nama sebuah kawasan di Jakarta - Red) skrg kerja untuk TIME/CNN. Di TIME ti.me/1yMzcoo ia pmalukan Indonesia d CNN malsuin survey???” yang disertai foto Yenni Kwok dengan anaknya, diambil dari Facebook milik Yenni.
Dalam twit lanjutan Ratna, Ratna lebih banyak fokus menjawab tudingan kalau dia rasis dan tidak menjelaskan kenapa dia memasang foto Yenni dengan anaknya. Dengan banyaknya tudingan bahwa Ratna bersikap rasis, begini jawaban Ratna lewat Twitter-nya:
“Serangan? Come on - Aku sebut Yenni keturunan Tionghoa kok RASIS? Dasarnya apa? Nanti sy bilang Jawa, BLACK CAMPAIGN”
“Hei kalau orang mengatakan bahwa saya Batak, itu bukan Rasis - Aku memang Batak”
Sebelumnya Yenni Kwok membuat tulisan di situs Time berjudul "This Indonesian Nazi Video Is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever".Tulisan ini mengangkat soal seragam yang dipakai penyanyi Ahmad Dhani dalam video dukungan terhadap calon presiden Prabowo Subianto. Seragam tersebut mirip yang dipakai petinggi Nazi, Heinrich Himmler. Nazi punya sejarah kelam dengan warga Jerman, terkenal dengan aksi sadis mereka dalam membantai kaum Yahudi, yang dikenal sebagai Holocaust. Himmler adalah komandan Schutzstaffel (SS) Jerman yang menjadi organisator terjadinya Holocaust.