KBR, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur akan merazia wisma-wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak yang masih beroperasi pada hari kelima setelah penutupan 18 Juni lalu. Juru bicara Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan, saat ini pemerintah kota masih memberikan toleransi untuk peralihan pekerjaan para pekerja seks. Selain itu, Fikser juga berharap toleransi tersebut dapat dimanfaatkan pekerja seks Dolly untuk mengambil uang bantuan jatah hidup sebesar Rp5 juta.
“Penegakan secara Peraturan Daerah dan koordinasi dengan kepolisian sudah tegas. Artinya mereka tidak diperkenankan untuk melakukan aktifitas prostitusi di situ. Mereka bisa dijerat dengan pasal perdagangan manusia atau tindakan asusila, “ kata Juru bicara Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser kepada KBR (21/6).
Deklarasi penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly dan Jarak di Surabaya telah dilakukan pada Selasa pekan lalu. Meski demikian, masih banyak wisma yang masih beroperasi di lokalisasi tersebut. Sementara itu, beberapa pekerja seks yang sudah mengambil uang bantuan kompensasi mulai meninggalkan Dolly dan kembali ke kampung halaman.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Wisma Dolly Masih Beroperasi, Pemkot Surabaya Bakal Razia
KBR, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur akan merazia wisma-wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak yang masih beroperasi pada hari kelima setelah penutupan 18 Juni lalu.

NASIONAL
Sabtu, 21 Jun 2014 10:58 WIB


wisma, dolly, surabaya, muhammad fikser
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai