KBR, Jakarta - LSM Migrant Care menilai, calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo punya visi misi yang lebih komprehensif soal buruh migran.
Aktivis Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan Joko Widodo memiliki program yang lebih detail dan terukur untuk meningkatkan kesejahteraan buruh migran. Selain itu, Wahyu menilai partai pengusung Joko Widodo di DPR aktif membuat peraturan yang melindungi buruh migran.
"Calon kedua itu di politik luar negeri juga ada komitmen bahwa ada diplomasi untuk perlindungan buruh migran. Di soal penegakkan HAM, buruh migran masuk kelompok rentan yang harus mendapatkan perlindungan maskimal dari mekanisme perlindungan HAM," kata Wahyu kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, (7/6) sore.
Namun Wahyu mengingatkan masyarakat untuk masyarakat menagih janji itu bila Joko Widodo terpilih.
Dalam dokumen visi misinya, Joko Widodo menulis akan membuat UU Pekerja Rumah Tangga (PRT). Joko Widodo juga menulis akan menghapus praktek diskriminasi terhadap buruh dan buruh migran, serta membatasi peran swasta dan pengawasannya.
Sementara itu Dina Ardiyanti dari Trade Union Rights Center menyoroti rekam jejak dan kelompok yang mendukung capres. "Jadi saya pikir cukup komprehensif dari calon nomor dua. Saya bisa terus terang soal itu," tambah Dina.
Dia juga tegas menolak capres yang didukung oleh kelompok yang pernah menghalangi aksi buruh. Ini berbahaya untuk masa depan gerakan buruh," kata Dina.
Sementara itu, capres dari koalisi Gerindra, Prabowo Subianto, tidak menyebutkan cara melindungi buruh migran secara spesifik. Prabowo hanya menulis akan melindungi buruh, termasuk TKI dan TKW. Dokumen visi misi kedua pasang capres-cawapres bisa dilihat di situs www.kpu.go.id.
Editor: Citra Dyah Prastuti