KBR, Jakarta - TNI Angkatan Darat kembali memerintahkan seluruh jajarannya untuk menjaga netralitas TNI dalam Pemilu Presiden 2014. Hal ini dilakukan menyusul adanya laporan Babinsa yang diduga mengarahkan warga untuk memilih calon presiden tertentu.
Juru Bicara TNI AD Andika Perkasa menjelaskan, perintah ulang tentang netralitas ini juga untuk mencegah kejadian serupa terulang di wilayah lain.
"Asisten Operasi Kasad dan Wakil Asisten Pengamanan Kasad juga diperintahkan untuk menggelar teleconfrence kepada seluruh Pangdam untuk mengingatkan lagi ke jajarannya masing-masing. Bahwa netralitas TNI dalam pemilihan presiden ini harus dijaga dan tidak ada pilihan lain," tegasnya ketika dihubungi KBR (8/6).
Sebelumnya, TNI Angkatan Darat memberikan sanksi kepada dua anggotanya terkait anggota Babinsa yang diduga mengarahkan warga untuk memilih calon presiden tertentu.
Anggota Babinsa itu adalah Rusfiandi yang mendapat sanksi 21 hari tahanan dan penundaan kenaikan pangkat selama satu setengah tahun. Sementara atasannya, Saliman dijatuhi sanksi berupa teguran dan penundaan pangkat selama enam bulan. Keduanya dianggap melanggar disiplin saat menjalankan tugas dan kewajiban.
Editor: Quinawaty Pasaribu