KBR, Jakarta - Peningkatan tarif kereta api kelas ekonomi diperkirakan tidak akan mengakibatkan penurunan jumlah penumpang.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit beralasan, permintaan konsumen kereta api lebih tinggi ketimbang kereta api yang tersedia. Namun, Menurutnya, peningkatan ini akan tetap membebani konsumen yang sebagian besar golongan menengah-bawah.
"Kalau tarifnya tidak ada PSO-nya masyarakat pasti merasa dirugikan karena membayar di atas daya belinya. Kalau beralih saya kira tidak karena hampir semua penumpang ini kan cukup banyak mengharapkan kereta api. Jadi elastisitas permintaan kereta api terhadap tarif itu rendah. Tapi, ini soal keadilan, bukan soal tarif saja. Yang tadinya membayar lebih murah sekarang membayar lebih mahal tanpa mereka mempunyai pilihan lain," kata Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit ketika dihubungi KBR, Minggu (22/6).
Danang Parikesit menambahkan, Kementerian Perhubungan dan PT. KAI mesti memperbaiki kerjasama mereka untuk menentukan tarif. Di antaranya dengan memastikan subsidi dan tarif penggunaan rel kereta dari Kementerian Perhubungan.
Sebelumnya, pemerintah dan DPR menetapkan anggaran PSO angkutan KA dipangkas sekitar 350 miliar rupiah. Karenanya, anggaran PSO untuk KA menurun dari 1,2 triliun menjadi 870 miliar rupiah. Akibatnya, PT.KAI menaikan tarif kereta ekonomi dua kali lipat mulai September nanti.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Tarif KA Ekonomi Naik, Penumpang Diperkirakan Tidak Turun
KBR, Jakarta - Peningkatan tarif kereta api kelas ekonomi diperkirakan tidak akan mengakibatkan penurunan jumlah penumpang.

NASIONAL
Minggu, 22 Jun 2014 21:09 WIB


kereta, tarif, naik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai