KBR, Jakarta - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta yakin beredarnya surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi pemecatan Prabowo dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tak akan mempengaruhi elektabilitas pasangan tersebut.
Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy beralasan dokumen itu merupakan dokumen lama yang sudah diketahui banyak pihak. Ia justru mempertanyakan kenapa dokumen itu tidak dibahas saat Prabowo berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri saat pilpres 2009 lalu.
"Itu sebenarnya bukan berita baru, jadi memang tidak ada dampaknya. Semua orang juga sudah tahu. Yang jadi pertanyaan saya kira kenapa baru muncul sekarang ketika dulu tahun 2009 Pak Prabowo diambil sebagai Cawapres oleh ibu Mehawati kenapa tidak muncul?," ujarnya kepada KBR, Rabu (11/6).
Sebelumnya, surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tentang rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto saat masih bertugas di ABRI beredar. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Ketua DKP Subagyo Hadi Siswoyo, Fachrul Razi, juga Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam surat tersebut disebutkan Prabowo dianggap mengabaikan sistem operasi, hierarki, disiplin dan hukum ABRI.
Peredaran surat tersebut disesalkan sejumlah pihak, karena dapat digunakan oleh lawan politik Prabowo di Pilpres.
Editor: Luviana