KBR,Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ada pihak yang ingin menarik dukungan dari perwira tinggi TNI dan Polri. Padahal dalam pemilu, TNI maupun Polri harus menjaga netralitasnya
SBY mengklaim informasi yang diterimanya bisa dibuktikan kebenarannya. Meskipun demikian, presiden tidak mau membocorkan pihak yang ingin menarik dukungan dari TNI dan Polri tersebut.
“Informasi yang telah dikonfirmasikan, mengatakan ada pihak-pihak yang menarik-narik sejumlah perwira tinggi untuk berpihak yang didukungnya. Bahkan ditambahkan tidak perlu mendengar presiden kalian,” jelas SBY di Kementerian Pertahanan
Presiden SBY berharap perwira TNI dan Polri tidak tergoda dengan bujukan politik tersebut. Menurutnya, keberpihakan TNI dan Polri akan merugikan masyarakat dan memperburuk citra lembaga. Ia menyarankan Pati TNI dan Polri mengundurkan diri dari jabatannya bila lebih memilih mendukung partai politik atau calon presiden tertentu.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan membenarkan informasi yang disampaikan SBY itu. Menkopolhukam, Joko Suyanto mengatakan, informasi yang diterima presiden sudah melalui mekanisme pengujian informasi yang benar.
Namun, Kata Dia, keputusan ditindaklanjuti tidaknya informasi tersebut merupakan kewenangan sepenuhnya presiden.
“Terkait dengan apa yang disampaikan pak presiden sangat berpulang kepadanya. Saya tidak tahu nanti apa yang ditindaklanjuti. Karena beliau kan tidak harus meminta pertimbangan ke saya dan belum ada pertimbangan yang disampaikan ke saya maupun Menhan,”ujar Joko Suyanto
Joko Suyanto menambahkan informasi-informasi yang diterima Presiden SBY biasanya diterima dari aparat intelijen TNI dan Polri.