KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku ada pihak yang menkannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun dia menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi untuk menekan defisit kas negara.
Menurutnya menaikkan harga BBM merupakan solusi terakhir dalam kebijakannya. Sebab kenaikan harga BBM bersubsidi akan menambahkan jumlah kemiskinan. Seperti yang terjadi saat ia menaikkan harga BBM Juni tahun lalu.
"Ada juga yang meminta saya, menekan saya, sudahlah naikan saja APBN, naikan BBM. Saudara-saudara kita harus berhati-hati, jangan gegabah menaikkan harga BBM. Tahun lalu kita naikkan dan apa yang terjadi, kemiskinan meningkat. Dan struktur perekonomian kita, kebutuhan saudara-saudara kita golongan tidak mampu, hampir semuanya untuk beras. Ketika ada pergerakan harga, membikin kemiskinan kita meningkat," ujar SBY di Jakarta, Jumat (13/6).
Sebelumnya Kementerian Keuangan memperkirakan defisit anggaran 2014 melonjak dari Rp 175,4 trilliun menjadi Rp 472 trilliun. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah bertahan pada kebijakan penghematan belanja negara.
Namun sejumlah pengamat menilai solusinya adalah menaikkan harga BBM. SBY sendiri menilai harga BBM subsidi saat ini sudah tepat. Hanya saja penyalurannya belum tepat sasaran.
Editor: Pebriansyah Ariefana
SBY Curhat Lagi: Saya Ditekan
KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku ada pihak yang menkannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Namun dia menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi untuk menekan defisit kas negara.

NASIONAL
Jumat, 13 Jun 2014 11:55 WIB


SBY, ekonomi, BBM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai