KBR, Jakarta - PLN berencana mengurangi pemakaian bahan bakar minyak untuk menggerakkan pembangkit listriknya. Rencana ini ditempuh setelah mata uang rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Melemahnya nilai rupiah bikin PLN makin tekor karena perusahaan membeli bahan bakar untuk pembangkit dengan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat.
Juru Bicara PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, melemahnya nilai tukar Rupiah membuat ongkos produksi listrik membengkak. Dia memperkirakan, setiap harga rupiah terhadap dollar turun 1.000, pemerintah perlu mengeluarkan subsidi tambahan hingga triliunan rupiah.
"Yang bisa dilakukan adalah menekan penggunaan (pembangkit listrik tenaga) minyak yang mahal. Dan itu memang trennya setiap tahun menurun juga. Tapi ini juga sangat bergantung pada ketersediaan bahan bakar lain seperti gas dan batu bara," kata Bambang kepada KBR, Minggu (22/6) pagi.
Juru Bicara PLN, Bambang Dwiyanto, menambahkan melemahnya nilai rupiah juga berpengaruh pada sumber pembangkit lainnya. Sebab PLN juga membeli batu bara menggunakan dolar. PLN mencatat jumlah pembangkit listrik tenaga minyak mencapai 12 persen, tenaga gas 27 persen, dan batu bara 53 persen. Hampir semua sumber tenaga pembangkit dibeli memakai mata uang dolar.
Editor: Irvan Imamsyah
Rupiah Melemah, PLN Pangkas Pembelian BBM untuk Pembangkitnya
KKBR, Jakarta - PLN berencana mengurangi pemakaian bahan bakar minyak untuk menggerakkan pembangkit listriknya. Rencana ini ditempuh setelah mata uang rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

NASIONAL
Minggu, 22 Jun 2014 13:46 WIB


pln, listrik, bbm, rupiah portalkbr
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai