KBR, Jakarta - Kepolisian Rembang, Jawa Tengah menyiksa warga yang tengah memblokir jalan untuk menolak pembangunan pabrik semen.
Perwakilan warga Sumarno mengatakan selain menyiksa polisi juga menangkap enam warga yang tengah mendokumentasikan aksi protes. Seratusan polisi yang menjaga pabrik semen ini terlibat bentrok dengan warga di Kawasan Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
"Bu Suparni dari Tegaldowo itu diangkat empat polisi lalu dilempar di semak-semak yang penuh duri bahkan orangnya itu sampai luka-luka. Yang satunya Ibu Murtini dari Jembrangan dilempar polisi ke kedalaman 2 meter sampai pingsan. Dan waktu pingsan dia ditolong warga sendiri," kata Sumarno yang dihubungi KBR, Selasa (17/6)
Sumarno menambahkan, aksi blokir jalan dimulai sejak Senin (16/6) kemarin siang saat PT. Semen Indonesia ingin berencana meletakkan batu pertama pembangunan pabrik. Polisi juga melarang warga lain untuk mengantarkan makanan dan penerangan bagi warga yang tengah memblokade jalan. Padahal sebagian besar warga aksi adalah ibu-ibu.
Aksi protes ini adalah puncak dari kekecewaan warga terhadap Semen Indonesia yang mengambil lahan pertanian dan hutan untuk membangun pabrik dan tambang karst. Namun Kepolres Rembang berdalih pengamanan dilakukan untuk melancarkan lalu lintas karena banyak tamu undangan PT Semen yang melintas.
Editor: Luviana
Polisi Lakukan Kekerasan Pada Warga Penolak Pabrik Semen Rembang
KBR, Jakarta - Kepolisian Rembang, Jawa Tengah menyiksa warga yang tengah memblokir jalan untuk menolak pembangunan pabrik semen.

NASIONAL
Selasa, 17 Jun 2014 09:08 WIB


pabrik, semen, polisi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai