Bagikan:

Peringatan Dini Kebakaran Hutan Akan Dipasang

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dengan memperbaiki sistem peringatan dini, distribusi informasi, dan penanganan di lapangan.

NASIONAL

Rabu, 18 Jun 2014 20:49 WIB

Author

Rio Tuasikal

Peringatan Dini Kebakaran Hutan Akan Dipasang

kebakaran, hutan

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan dengan memperbaiki sistem peringatan dini, distribusi informasi, dan penanganan di lapangan. Ini tercantum dalam Prosedur Operasi Standar Nasional Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Posnas Karhutla) lintas lembaga yang sedang disusun.

Deputi I bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Kemenkokesra, Willem Rampangilei mengatakan peringatan dini akan disusun atas peta kebakaran lahan Kementerian Kehutanan ditambah informasi cuaca BMKG. Selanjutnya BNPB akan meneruskan informasi ke BPBD kabupaten/kota untuk melakukan pemadaman api.

"BPBD kabupaten/kota adalah first responder, juga institusi di daerah sebagai pusat pengendalian operasi kabupaten/kota. Jadi badan inilah yang memegang komando dalam pengendalian kebakaran," kata Willem kepada wartawan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (18/6) siang.

Willem menambahkan BPBD akan berkoordinasi dengan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Manggala Agni saat memadamkan api. BPBD kabupaten/kota juga akan meminta bantuan pesawat bom air dari BPBD provinsi bila menemukan kesulitan.

"Saat ini ada 3 helikopter stand by, salah satunya di Riau. Selanjutnya mungkin di Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan atau daerah lain," tambah Willem.

Posnas Karhutla disusun mengingat potensi kebakaran berulang setiap tahun dan merugikan ekonomi. Kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Februari-Maret 2014, misalnya, telah menimbulkan kerugian 20 trilyun Rupiah dan menyebabkan 51.188 orang menderita ISPA.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending