KBR, Jakarta - Pemerintah seharusnya memperhatikan penyebaran pekerja seks paska penutupan tempat lokalisasi Dolly. Sebab dampak negatif yang awalnya dapat terukur pada satu tempat, kini menyebar dan sulit untuk dipantau.
Sosiolog Universitas Islam Negeri Jakarta JM Muslimin mengatakan, setidaknya pemerintah sudah memikirkan antisipasi itu dan menyiapkan bekal keterampilan yang cukup untuk para pekerja seks di Dolly.
"Kemudian sekarang ini kalau kita jujur mengadakan riset, hampir disetiap sudut kota Jakarta yang menawarkan dirinya diatas jam 9 malam sudah mudah kita dapatkan. Maka efek sebaran itu yang harus kita ansitipasi. Kemudian yang kedua, disamping itu kalau efeknya menyebar pastinya adalah dampak negatifnya yang tadinya terukur, sekarang tidak terukur," ujar Muslimin dalam perbincangan sarapan Pagi di KBR.
Rabu (16/6) malam nanti kawasan lokalisasi Dolly bakal ditutup. Deklarasi penutupan itu akan dilakukan di Islamic Center sementara warga Dolly tetap di lingkungannya. Rencananya deklarasi ini akan dikawal oleh 2000 aparat keamanan. Sementara itu warga Dolly menolak penutupan lokalisasi itu lantaran kawasan Dolly masih dibutuhkan oleh warga setempat untuk berjualan.
Editor: Luviana
Pemerintah Diminta Melihat Dampak Penutupan Dolly
KBR, Jakarta - Pemerintah seharusnya memperhatikan penyebaran pekerja seks paska penutupan tempat lokalisasi Dolly.

NASIONAL
Rabu, 18 Jun 2014 09:51 WIB


dampak, dolly, penutupan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai