Bagikan:

Melecehkan Jokowi dan Para Santri, Fahri Hamzah Dituntut Minta Maaf

KBR, Jakarta

NASIONAL

Senin, 30 Jun 2014 20:26 WIB

Author

Catrina

Melecehkan Jokowi dan Para Santri, Fahri Hamzah Dituntut Minta Maaf

jokowi, fahri, hamzah

KBR, Jakarta – Setelah melaporkan politisi PKS pendukung Capres Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tim advokasi Jokowi- JK mendesak Fahri Hamzah untuk minta maaf terkait pernyataan di akun twitternya. Dalam akun twitternya, Fahri menyatakan bahwa Jokowi “Sinting”.

Tim advokasi Jokowi- JK menuntut Fahri harus secara terbuka meminta maaf melalui 3 media cetak nasional.

Ketua Tim Advokasi Komite Pemenangan Jokowi JK Mixil Mina Munir mengatakan, kicauan Fahri Hamzah telah melanggar UU No 42 Tahun 2008 pasal 41 ayat 1 huruf c tentang larangan menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon atau pasangan calon yang lain.

“Yang pertama Jokowi menghina calon presiden kami. Jadi tim relawan, kemudian simpatisan, dan pemilih potensial Jokowi merasa bahwa kita direndahkan, merasa kita dihina dengan kata-kata sinting. Yang kedua Fahri Hamzah juga telah merendahkan para santri. Jadi saya kira saudara Fahri Hamzah telah melecehkan Santri-Santri di seluruh Indonesia. Yang ketiga Fahri telah menghina 1 Muharam. Jadi saudara Fahri telah mengatakan sinting tak hanya kepada Jokowi, namun juga kepada bulan 1 Muharam dan kepada santri,” kata Mixil Mina Munir di Bawaslu, Senin (30/6).

Dalam akun twitternya @fahrihamzah, Fahri Hamzah menuliskan “Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!”.

Pernyataan ini terkait kunjungan Jokowi ke Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, Kamis (27/6). Dari pertemuan itu Jokowi menyatakan akan menyanggupi tuntutan santri jadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending