KBR, Balikpapan – Masyarakat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur memprotes keberadaan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang diduga tercemar limbah tambang batubara. Saat ini kualitas air tersebut buruk dan berwarna kuning.
Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar tak menepis dugaan adanya pencemaran limbah tambang batubara. Karena di hulu sungai Lawe-Lawe yang merupakan sumber utama air baku PDAM memang ada kegiatan pertambangan batubara.
Tohar menegaskan pihaknya sudah meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk menindaklanjuti soal dugaan air PDAM yang tercemar itu. Jika benar bahwa pencemaran disebabkan karena limbah batubara, maka ijin perusahaan batubara di hulu sungai Lawe-Lawe akan dicabut. Karena sudah menjadi persyaratan bagi kegiatan pertambangan untuk memiliki dokumen perijinan lingkungan khususnya Aman Dampak Lingkungan (Amdal) sebagai pedoman.
"Katakan sekarang kita sedikit berprasangka buruk, adanya kegiatan pertambangan di hulu sungai itu harus melihat apakah mereka mentaati dokumen lingkungan seperti Amdal ataukah tidak? Harusnya ini yang perlu dijawab oleh unit kerja teknis mereka,” kata Tohar, Senin (6/2).
Akibat dugaan pencemaran limbah batubara itu, produksi air bersih PDAM Penajam Paser Utara mengalami penurunan produksi dari 50 liter per-detik menjadi 40 liter per-detik. Kualitas air juga buruk Karena air tersebut kualitasnya tetap buruk walaupun sudah diberikan obat penjernih air. Kabupaten Penajam Paser Utara memang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil batubara, migas maupun perkebunan.
Editor: Luviana
Masyarakat Kaltim Protes Pencemaran Limbah Air Minum PDAM
KBR, Balikpapan

NASIONAL
Senin, 02 Jun 2014 19:09 WIB


kaltim, pdam, limbah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai