KBR, Jakarta - LSM peduli buruh migran, Migrant Institute menilai program pemulangan TKI tidak berdokumen berbiaya murah oleh Pemerintah Malaysia tidak akan membuat jera para TKI tersebut. Menurut Direktur Migrant Institute, Adi Chandra Utama, para TKI tidak khawatir untuk kembali masuk lewat jalur tikus, karena beranggapan mereka bisa dengan mudah kembali ke kampung halamannya. Seharusnya, kata Adi, pemerintah memfokuskan pemulangan berbiaya murah bagi TKI berdokumen terlebih dahulu.
"Saya kemarin sempat bincang dengan TKI non prosedural. oh enak neh bisa ikut program KBRI. Toh mereka nanti datang lagi ke Malaysia lewat jalur tikus. Ini juga dikhawatirkan oleh KBRI di Malaysia, jangan sampai melakukan recycling illegal migrant," kata Adi dalam Sarapan Pagi KBR, Kamis (19/6)
Besok, Pemerintah Malaysia bakal menyosialisasikan program pemulangan TKI tidak berdokumen dengan biaya murah. Tujuannya agar para TKI tersebut mau dipulangkan dengan aman dan murah. Pemerintah Indonesia merekomendasikan denda pemulangan sebesar 1000 ringgit atau Rp3,7 juta, lebih murah jika para TKI harus pulang mandiri secara ilegal sebesar 1200-1800 ringgit atau sekitar Rp6 juta.
Editor: Sutami