Bagikan:

Kuota Haji Akan Ditentukan Daerah

KBR, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin bakal memberikan kuasa kepada setiap daerah untuk menentukan kuota haji yang tak terpakai kepada calon jamaah haji yang masuk dalam antrian. Lantaran selama ini kuota haji yang tak terpakai di daerah dik

NASIONAL

Rabu, 11 Jun 2014 07:24 WIB

Kuota Haji Akan Ditentukan Daerah

icw, haji, suryadharma

KBR, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin bakal memberikan kuasa kepada setiap daerah untuk menentukan kuota haji yang tak terpakai kepada calon jamaah haji yang masuk dalam antrian. Lantaran selama ini kuota haji yang tak terpakai di daerah dikembalikan ke pusat.

Kata dia hal tersebut membuat adanya penyalahgunaan wewenang terhadap kuota haji yang tak terpakai tersebut. Pihaknya bakal segera membahas persoalan kuota haji tersebut kepada pihak internal di Kementrian Agama.

"Dan kalau ternyata tidak terserap ya sudah tidak usah digunakan,meskipun ini juga menimbulkan pertanyaan yang harus ada jawabannya. Apakah ini tidak menyebabkan inefisiensi, karena bagaimana pun juga sejumlah pemondokan yang ada di Mekkah dan Madinah, sejumlah catering yang sudah disiapkan sudah dibayar. Kalau ada kuota yang tak termanfaatkan apakah ini menimbulkan inefisiensi ini juga yang harus kita pikirkan,” kata Lukman di KPK, Selasa (10/6).

Lukman Hakim Saefuddin menambahkan, lembaganya juga bakal memperbaiki sistem setoran haji yang berlaku kepada calon jamaah haji. Nantinya dirinya berencana agar setiap calon jamaah haji memiliki rekening hajinya sendiri, ini diyakini dapat meminimalisir penggunaan setoran awal haji oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

Sementara KPK meminta kepada Kementrian Agama untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan haji khususnya merevisi aturan haji dan kuota haji. Hal ini menyusul dijadikannya bekas Menteri Agama Suryadhama Ali menjadi tersangka dalam dugaan korupsi penyelenggaraan haji tahun 2012-2013.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending