KPU Pertimbangkan Masukkan Pembahasan HAM ke Debat Capres

KBR, Jakarta - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta penjelasan komitmen calon presiden Joko Widodo soal penegakan HAM.

Hal ini dikarenakan di dalam koalisi pendukung Jokowi-JK, terdapat nama Wiranto. Koordinator Kontras Harris Azhar mengatakan, pihaknya mempertanyakan keberanian Jokowi untuk mengusut tuntas kasus-kasus HAM yang menyeret para tokoh pendukungnya.

"Kalau Jokowi menang, terus ada Wiranto di situ, kita perlu tanya hari ini pada Jokowi, Anda berani nyelesaian kasus-kasus yang di 98 nggak, yang Wiranto diduga terlibat, kasus Semanggi pertama, kedua, kasus terhadap Hendropriyono pembunuhan Munir, kita perlu tanya," kata Harris Azhar di Kantor KPU, (5/6).

Harris Azhar menambahkan, pihaknya tidak memihak salah satu pasangan capres-cawapres. Satu-satunya yang dituntut kepada para calon pemimpin adalah komitmen penyelesaian kasus pelanggaran HAM.

Kontras juga menuntut kepada penyelenggara pemilu, KPU untuk memasukkan materi penegakan HAM dalam debat capres.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum menjamin materi penegakan HAM masuk dalam debat capres. Anggota KPU Ida Budhiati mengatakan, materi tersebut masuk dalam tema besar tentang penegakan hukum. Menurutnya, penyusunan materi debat dilakukan KPU bersama dengan para ahli dan pihak terkait. Ia menegaskan KPU bersikap terbuka selama proses penyusunan materi debat.

"Sebelum kami menyusun tema-tema itu, kami juga libatkan stakeholder pemilu, terutama para ahli untuk menyusun materi debat pasangan calon, dan isu HAM tidak luput dari tema dan materi nanti yang akan dibahas dalam debat pasangan calon," kata Ida Budhiati di Kantor KPU.

Hari ini, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan sejumlah keluarga korban HAM hari ini mendatangi kantor KPU. Mereka menuntut materi tentang penegakan HAM masuk dalam debat capres yang dimulai 8 Juni mendatang. Kontras berjanji akan melaporkan KPU ke Ombudsman, bila tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Editor: Pebriansyah Ariefana