Bagikan:

KPI Desak Pemerintah Tak Perpanjang Izin Metro TV dan TV One

KBR, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan ultimatum kepada TVOne dan Metro TV selama sepekan ke depan untuk memperbaiki tayangan.

NASIONAL

Kamis, 19 Jun 2014 07:51 WIB

Author

Yudi Rachman

KPI Desak Pemerintah Tak Perpanjang Izin Metro TV dan TV One

KPI, metrotv, tvone

KBR, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan ultimatum kepada TVOne dan Metro TV selama sepekan ke depan untuk memperbaiki tayangan.

KPI menilai kedua lembaga penyiaran tersebut tak seimbang dalam memberitakan Capres-Cawapres. Anggota KPI Sujarwanto Rahmat M. Arifin mengatakan, KPI akan memberikan sanksi tegas mulai dari penghentian program sementara hingga pengurangan durasi program. Dia berharap kedua TV tersebut bisa memperbaiki dan menjaga etika penyiaran dalam masa Pemilu presiden 2014 ini.

"Kita fair, semua lembaga penyiaran tetap kita awasi tetapi bayangan kami setelah tanggal 17 Juni kita kirimkan surat, tanggal 16 Juni sudah kita panggil mereka untuk berdialog, Kami hitung selama tujuh hari ke depan ada perubahan yang signifikan ataukah tidak.
Kalau tidak, KPI akan mengambil tindakan yang lain, bisa teguran kedua atau tindakan yang lebih keras, kalau menyangkut program kita hentikan sementara programnya atau dikurangi durasinya," jelas Sujarwanto Rahmat M.Arifin di Gedung Dewan Pers.

Jika surat dikirimkan Rabu (18/6) maka Metro tv dan TV one seharusnya sudah memperbaiki siarannya setelah tanggal 25 Juni 2014.

Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia sudah memberikan surat teguran kepada Metro TV dan TV One. Teguran itu terkait ketidakberimbangan media televisi tersebut dalam pemberitaan di masa Pemilu presiden 2014. Bahkan, KPI juga mengancam memberikan rekomendasi kepada Kementerian Komunikasi agar tidak akan memperpanjang izin frekuensi kedua televisi tersebut.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending