Bagikan:

Konflik Lahan Karawang, Petani Sudah Dibebaskan

KBR, Jakarta- Sejumlah petani Karawang yang sebelumnya ditangkap anggota kepolisian terkait sengketa lahan kini sudah dibebaskan.

NASIONAL

Rabu, 25 Jun 2014 07:52 WIB

Author

Dimas Rizky

Konflik Lahan Karawang, Petani Sudah Dibebaskan

konflik, petani, Karawang

KBR, Jakarta- Sejumlah petani Karawang yang sebelumnya ditangkap anggota kepolisian terkait sengketa lahan kini sudah dibebaskan. Pegiat Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Galih Andriyanto mengatakan para petani dibebaskan Selasa (24/6) tengah malam tadi setelah melakukan negosiasi dengan kepolisian.

Sementara, kondisi di tiga desa di Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat saat ini sudah tak terlihat penjagaan aparat.
 
"Sampai saat ini situasinya sudah kondusif. Petani yang ditangkap sudah dipulangkan, tidak ditahan. Mereka yang luka-luka, masih diobati. Tapi sudah kondusif. Karena pasca bentrok, warga juga takut karena banyaknya polisi di wilayah sengketa. Karena kekuatan yang tak berimbang, warga menyadari diri juga."

Galih Andriyanto menambahkan warga masih ngotot untuk mempertahankan tanah mereka. Pasalnya mereka menganggap putusan pengadilan cacat karena tak bisa memberikan bukti kepemilikan lahan.

Selasa (24/6) Kemarin sekitar ribuan warga menutup akses jalan Karawang Barat dan Perum Telukjambe. Aksi dilakukan sebagai penolakan atas eksekusi lahan seluas 350 hektare. Aksi dilakukan pasca pengadilan memenangkan PT Sumber Air Mas Pratama terkait sengketa lahan di sana. Padahal, warga telah membayar pajak selama puluhan tahun.

Dalam aksi sebelumnya polisi menangkap 13 orang buruh antaralain Hendra Purnama, Wawan Setiawan, Rohasim, Karyanto, Marta, Uki, Mulyana, Jaenuddin, Suryadi, Darsim, Ahmad Rojikin, Samsu, Mansur Mustakim.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending