KBR, Jakarta - Kenaikan tarif listrik jelang lebaran berpotensi menurunkan daya beli masyarakat. Menurut pengamat ekonomi INDEF Sugiyono, rencana pemerintah menaikkan listrik kelas rumah tangga awal Juli akan memicu inflasi dan menurunkan daya beli. Kata dia, beban masyarakat akan bertambah karena sudah dibebani dengan kenaikan harga komoditas.
"Daya beli menurun meskipun angkanya tidak besar, misalnya biasanya per bulannya Rp 200 ribu, sekarang di atas itu pengeluarannya untuk listrik. Persoalannya karena pada umumnya orang sebagai pekerja gajinya tidak naik kecuali pegawai negeri yang nanti mendapatkan gaji ke-13. Sementara tidak apa-apa, tetapi bulan berikutnya dan seterusnya akan merasakan akibat rasionalisasi tarif listrik rumah tangga," ungkap Sugiyono ketika dihubungi KBR, Senin (30/6).
Sugiyono menambahkan, dampak penaikkan tarif listrik itu akan berasa di akhir Juli dan awal Agustus mendatang. Pemerintah mengumumkan kenaikan kembali tarif listrik yang berlaku mulai 1 Juli 2014 mendatang.
Kenaikan listrik rencananya akan diterapkan untuk golongan rumah tangga berdaya 1300, 2200, 3500, hingga 5000 VA. Golongan tersebut masing-masing akan dikenakan kenaikan rata-rata sebesar 11,36 persen, 10,43 persen, dan 5,7 persen setiap dua bulan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Kenaikan Tarif Listrik, Tekan Daya Beli Masyarakat
KBR, Jakarta - Kenaikan tarif listrik jelang lebaran berpotensi menurunkan daya beli masyarakat.

NASIONAL
Senin, 30 Jun 2014 08:01 WIB


listrik, indef
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai