KBR, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan adanya alokasi khusus gas untuk kebutuhan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Wakil Ketua Kadin Natsir Mansyur mengatakan, pemerintah seharusnya memasukkan kebutuhan gas dalam neraca gas nasional.
Dengan adanya jaminan pasokan gas, maka akan menjamin pula kepastian investasi pembangunan smelter. Kadin memperkirakan dalam lima tahun, investasi pembangunan smelter sebesar USD 45 miliar.
"Itu 45 miliar dolar, kita bisa menghemat sekitar 35 miliar dolar devisa, karena kita kan banyak mengimpor bahan baku, itu yang selalu menjadi masalah, selalu ribet masalah impor bahan baku untuk industri manufaktur. Kalau ini (smelter) dibangun, suplainya kan dari dalam negeri," kata Natsir Mansyur di Menara Kadin, Kuningan, (11/6).
Natsir Mansyur menambahkan, pembangunan smelter merupakan kebutuhan industri hulu yang penting untuk kepentingan nasional. Menurut data Kadin, terdapat 7 pabrik yang telah melakukan groundbreaking pembangunan smelter.
Ditargetkan selama lima tahun, ada 30 pabrik smelter yang dibangun. Sementara, pemerintah menjamin pasokan gas untuk smelter. Pejabat SKK Migas Zudaldi Rafdi mencatat baru 50 persen dari produksi gas nasional yang terpakai.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Kadin Usulkan Alokasi Gas Khusus Smelter
KBR, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan adanya alokasi khusus gas untuk kebutuhan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Wakil Ketua Kadin Natsir Mansyur mengatakan, pemerintah seharusnya memasukkan kebutuhan gas dalam neraca gas

NASIONAL
Kamis, 12 Jun 2014 07:39 WIB


GAS, pertamina, KADIN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai