KBR, Jakarta - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan membangun sistem data ekonomi terpusat berbasis teknologi canggih.
Anggota tim Jokowi-JK bidang ekonomi Budiman Sudjatmiko mengatakan, Indonesia membutuhkan sistem tersebut guna mendeteksi dan mengantisipasi gejolak krisis ekonomi. Menurutnya, selama ini data ekonomi yang dimiliki tersebar di berbagai lembaga keuangan.
Akibatnya, analisis yang dilakukan pemerintah cenderung terlambat. Sistem ekonomi terpusat ini sejalan dengan program unggulan Jokowi seperti e-government, e-budgeting dan e-procurement.
"Meruntuhkan sebuah bangsa sekarang tinggal serang sistem ekonominya. Karena itu pemerintahan Jokowi-JK akan mengatasi hal tersebut, dan pertama-tama harus melakukan sentralisasi data-data ekonomi yang tersebar di berbagai lembaga keuangan di Indonesia dan digabungkan dengan sebuah sistem ekonomi terpusat. Dan seorang presiden terutama harus punya informasi tersebut," kata Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko menambahkan, sistem data ekonomi terpusat bisa menghindarkan pengambilan kebijakan yang bersifat subyektif. Sistem data semacam itu dinilai akan menjadi fondasi kokoh bagi ketahanan ekonomi nasional. Selain itu, sistem tersebut juga berguna memetakan posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi politik global. Sejumlah negara maju seperti Amerika dan China telah memiliki sistem serupa dan keduanya mampu memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan.
Editor: Luviana