KBR, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memprioritaskan pengawasan makanan dan minuman kemasan di daerah-daerah perbatasan jelang hari raya Idul Fitri. Ini menyusul temuan Dinas Perindustrian Nunukan, Kalimantan Utara terkait beredarnya makanan ilegal dan kadaluarsa dari Malaysia.
Menurut Kepala BPOM Roy Sparingga, makanan kadaluarsa dan illegal banyak berasal dari negara tetangga seperti Malaysia. Kata dia, untuk mencegah meluasnya pangan illegal dan kadaluarsa itu, BPOM sudah memberikan intruksi di daerah untuk memperketat dan melakukan razia dengan intensif.
"Yang rawan adalah daerah perbatasan dekat dengan zona perdagangan Sumatera bagian Timur, pesisir itu rawan, Pekan Baru dan Medan juga. Kemudian juga perbatasan di Kalimantan, ada di Kalimantan Barat. Kalimantan juga merupakan zona yang kami harus tingkatkan pengawasannya," ungkap Kepala BPOM Roy Sparingga ketika dihubungi KBR.
Kepala BPOM Roy Sparingga juga meminta kepada importir makanan dan minuman untuk melakukan seleksi makanan dan minuman yang masuk ke Indonesia. Dia juga mengancam akan memberikan sanksi berupa penyitaan dan hukum kepada importir makanan yang melakukan kecurangan yang membahayakan konsumen.
Editor: M Irham
Jelang Lebaran, BPOM Perketat Pengawasan Makanan Kadaluarsa di Daerah Perbatasan
KBR, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memprioritaskan pengawasan makanan dan minuman kemasan di daerah-daerah perbatasan jelang hari raya Idul Fitri.

NASIONAL
Kamis, 05 Jun 2014 13:28 WIB


makanan, kadaluarsa, lebaran, bpom
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai