KBR, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mencari dana segar untuk membiayai pembangunan proyek Kabel ListriK Bawah Laut. Indonesia akan berhutang ke Jepang.
Pengajuan hutang itu akan diberikan ke Bank asal Jepang untuk mendanai proyek tahap II dan IV pembangunan Kabel ListriK Bawah Laut. Menteri Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, kabel listrik 500 KV tersebut dibangun di bawah Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Total kekurangan dana untuk proyek bernilai 2,2 Milliar Dollar tersebut mencapai 929 juta Dollar AS.
"Total kebutuhan pembiayaan Rp 2,2 Milliar Dollar. Jumlah kekurangan 929 juta Dollar AS diusulkan dari pinjaman lunak. Nah ini nanti dari Sumatera dialiri (Listrik) ke Jawa. (Potensi investornya siapa?) Itu pinjaman luna Bank. Saya ga tahu bank-nya," ujar Armida di Jakarta, Kamis (19/6).
Armida menambahkan proyek tahap I dan II pembangunan kabel listrik 500 KV bawah lau Selat Sunda juga didanai investor Jepang. Saat ini dana yang sudah dikucurkan Jepang untuk mendanan proyek tahap I dan II pembangunan kabel listrik sudah mencapai Rp 1,19 Milliar Dollar AS. Sementara rencana pinjaman pendaan proyek tahap III dan IV nya akan diusulkan ke Presiden dalam waktu dekat ini.
Editor: Pebriansyah Ariefana